Mohon tunggu...
Elga Manda Monika
Elga Manda Monika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wow! Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Bercocok Tanam Mudah di Era New Normal

15 Agustus 2020   20:02 Diperbarui: 15 Agustus 2020   19:54 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Hand Sanitizer (Sumber : Dok. Pribadi)

Purworejo (15/08/2020). Memasuki masa new normal bukan hal yang dianggap remeh melainkan harus menjadikan new habit bagi masyarakat khususnya di Purworejo dimana Purworejo saat ini memasuki zona kuning yang sebelumnya sudah zona hijau, apabila tidak adanya kesadaran maka menjadi tidak mungkin bahwa Purworejo masuk ke zona merah.

Aturan New Normal yang mana merupakan sebuah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan dan sosial-ekonomi dengan mempertimbangkan studi epidemilogis dan kesiapan regional. Barang-barang yang perlu dibawa saat new normal yaitu hand sanitizer, spraying disinfektan, tisu basah, masker cadangan, alat makan dan alat ibadah pribadi.

Hand sanitizer merupakan barang yang menjadi pilihan masyarakat dalam masa pandemi COVID-19. Seperti diketahui bahwa harga hand sanitizer saat ini masih dibilang cukup mahal sehingga diperlukan edukasi pada remaja Dusun Sucen tentang bahan-bahan yang dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan.

Bahan-bahan yang diperlukan yaitu alkohol 70%, aloe vera, dan baby oil, sedangkan alat yang diperlukan yaitu sendok, plastik, dan botol bekas. Perbandingan antara alkohol 70% dan aloe vera yaitu 3 : 1.

Selama masa pandemi pasti banyak masyarakat yang merasa bosan dan jenuh sehingga menanam adalah solusi yang dapat menjawabnya. Selama ini box buah biasanya hanya digunakan untuk tempat buah yang apabila lubang akan langsung dibuang, namun box buah dapat digunakan sebagai tempat tanaman pada budidaya tanaman secara hidroponik.

Mahasiswa KKN TIM II Undip telah memberikan pendampingan pada masyarakat Dusun Sucen berupa cara bagaimana bercocok tanam secara hidroponik. Hidroponik mempunyai beragam macamnya, namun hidroponik yang paling mudah dilakukan dengan sistem sumbu (wick). Hidroponik dipilih dikarenakan masyarakat Desa Semawung memiliki lahan yang sempit sehingga memanfaatkan lahan yang ada.

Proses pertama dalam budidaya secara hidroponik yaitu menyemai benih yang dilakukan di rockwool kemudian diberi benih sawi atau kangkung, kemudian rockwool dipotong dengan ukuran 2,5 cm x 2,5 cm kemudian untuk sawi setiap satu kotak diisikan satu benih tiap lubang, sedangkan untuk kangkung setiap satu kotak diisikan 6-7 benih tiap lubang.

Penyemaian benih kangkung dan sawi (Sumber : Dokumen Pribadi)
Penyemaian benih kangkung dan sawi (Sumber : Dokumen Pribadi)
Proses persemaian benih ditunggu hingga muncul 3-4 daun kemudian sudah siap untuk dilakukan pindah tanam. Box buah dilubangi dengan bantuan mesin bor atau dengan besi yang dipanasi kemudian diberi bekas minuman dan diberi larutan AB mix.

Pindah tanam (Sumber : Dok. Pribadi)
Pindah tanam (Sumber : Dok. Pribadi)
Menurut Ibu Rina, dengan adanya kegiatan bercocok tanam secara hidroponik dapat mengurangi limbah plastik, biaya membeli sayuran, dan memengkonsumsi sayuran hijau yang sehat.

Oleh : Elga Manda Monika/Agroekoteknologi

Editor : Abdi Sukmono

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun