Mohon tunggu...
Elga Adrian
Elga Adrian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Mengejutkan Brigjend Krishna Murti Saat Bertemu Gebetan Semasa SMA

18 November 2018   19:36 Diperbarui: 18 November 2018   20:03 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar Instagram

Brigjend Pol Krishna Murti, sosok polisi yang selama ini dikenal dengan aksi heroiknya melawan teroris ini, ternyata bisa mellow juga lho. Melalui akun Instagramnya, @krishnamurti_bd91, Krishna menceritakan momen tak terduga saat bertemu dengan wanita yang dulu pernah ditaksirnya (gebetan) semasa dirinya SMA dulu.

Lebih mengejutkan lagi, pertemuannya dengan wanita gebetannya semasa SMA itu merupakan perjumpaan mereka untuk pertama kalinya semenjak 30 tahun tidak bertemu, atau tepatnya setelah mereka sama - sama menamatkan SMA di SMAN 5 Bandung.

Beginilah cerita lengkap Brigjen Krishna Murti yang lucu sekaligus mengejutkan itu.

"Pernahkah teman2 merasa menyesal ketika melihat orang seusia saat ini dalam hati berpikir, _"pasti saya tidak terlihat setua itu."_

Baiklah.. ini adalah apa yang saya alami pada suatu hari ketika mau ke dokter gigi:

Saya lihat papan di dinding tertulis sebuah nama, lengkap dengan sederet gelar spesialisasinya.

Tiba-tiba saya ingat sekitar 30 tahun yang lalu, di kelas sekolah menengahku, ada anak perempuan tinggi semampai, cantik, berambut gelap, yang namanya persis sama dengan nama dokter itu.

Mungkinkah dokter ini adalah anak itu, yang dulu diam-diam aku pernah naksir padanya?

Namun setelah saya perhatikan dia, saya segera membuang pikiran itu. Tidak mungkin perempuan tua, berambut kelabu, dengan wajah melorot itu adalah dia? Bukan, orang ini terlalu tua untuk menjadi teman sekelasku.

Setelah dia selesai memeriksa gigi saya, iseng saya tanya, apakah dia pernah sekolah di SMA 5 Bandung..?? .

"Ya. Ya, saya pernah sekolah disitu." dia menjawab dengan bangga. "Kapan kamu lulus?" Saya bertanya lagi. "Pada tahun 1988", jawabnya. "Mengapa bapak bertanya?" .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun