Limapuluh Kota, 26 Agustus 2022_ UMKM bordiran, sulaman dan busana merupakan UMKM yang memiliki  prospek tinggi di Kabupaten Lima puluh Kota Sumatera Barat. Bordir, sulam dan busana merupakan  kerajinan tangan yang banyak diminati oleh masyarakat terutama perempuan disegala kalangan. Jumlah, UMKM sulaman, bordiran dan busana di Kabupaten Lima puluh Kota saat ini lebih dari 68 UMKM dengan karyawan mencapai hingga 1000 orang serta dapat memproduksi lebih 2000 potong bahan pakaian setiap minggunya. Namun semenjak  tahun 2020 terjadi penurunan penjualan yang tajam hal ini sebagai akibat dari Pandemi Covid 19 yang mewabah seluruh perjuru dunia. Melihat perihal tersebut tim UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Negeri Padang  (UPT. PKK UNP) melakukan gebrakan berupa memberikan pelatihan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan ditengah-tengah ketatnya persaingan dengan produk sejenis.
Tim Pengabdi UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Negeri Padang  ang diketuai oleh Prof. Asmar Yulastri, Ph.D menampaikan dalam sambutan pembukaan kegiatan pengabdian di Kantor Dinas UMKM Kabupaten 50 Kota menuturkan bahwa Produk UMKM harus mengikuti keinginan pasar global dengan desain yang memenuhi keinginan konsumen pasar global dengan corak, warna, estetika maupun kualitas bahan yang berkualitas tinggi harus dipenuhi oleh pengrajin. Selama ini kualitas produk yang dihasilkan masih standar pasar lokal dengan harga yang murah karena tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi produk dengan kualitas pasar global (internasional) Ujarnya".
Kegiatan yang di ikuti oleh 20 orang pelaku UMKM 50 Kota ini secara remi di buka oleh Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D yang juga merupakan anggota tim pengabdi dari pengabdian nagari binaan yang berjudul " Peningkatan Kualitas Produk UMKM Salikopreneur Menuju Ekonomi Digital di Kabupaten 50 Kota,  tersebut menyampaikan bahwa kondisi saat ini menuntut  kemampuan UMKM memproduksi produk berkualitas tinggi untuk meraih pasar global  bersaing melalui pasar digital, tuturnya" Pelaku UMKM harus melek teknologi, menjalin kolaborasi, net working  sehingga mampu bersaing di pasal global. Tuturnya"
memberikan arahan pada peserta
Kegiatan yang menghadirkan narasumber yg kompeten di bidangnya yaitu Ibu Maizarni (ketua Pembina UMKM Sumbar) dan Ibu Dr. Herlianti, M.Pd (Owner Mukenah Fanadiq) di ikuti antusias dan penuh semangat oleh peserta pelatihan. Diakhir pelatihan anggota tim pengabdi Dr. Elfizon, M.Pd.T (Dosen Teknik Elektro FT UNP) juga memberikan pengalamannya terkait pengembangan wirausaha berbasis digital marketing, dimana dalam paparannya Elfizon meberikan ilustrasi bagaimana usaha usaha kecil yang dilakoni masyarakat bisa menembus pasar dunia internasional, salah satunya tentunya dengan memanfaatkan teknologi digital marketing. Zn