Mohon tunggu...
elfira mahmud
elfira mahmud Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pamit yang Telalu Dini

6 Februari 2023   21:57 Diperbarui: 6 Februari 2023   22:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selepas pamit yang terlalu dini pada raga kecil, hal-hal indah hanya datang sementara

tak ada lagi segelas kopi menyambut mentari di halaman belakang rumah

ucapan selamat pagi menjelma bayang-bayang yang memekikkan ingatan

angan-angan yang telah terencana hanya tersisa kenangan

orang-orang menanyakan keberadaanmu, menanyakan bagaimana perasaanku

berbondong-bondong memberi simpati sekedar basa basi 

sesekali menganggapku egois atas acuh yang kutunjukkan

agaknya ketidakhadiranmu membawa binasa

kukira tanpa air mata artinya aku rela, ternyata luka-luka tak semua bersuara

darahmu yang mengalir ditubuhku tak cukup kuat untuk saling memahami

hingga akhirnya kita kembali asing memahami isi kepala masing-masing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun