Mohon tunggu...
Elfi Nur widyaningrum
Elfi Nur widyaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Elfi Nur widyaningrum 22107030087_UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dampak Positif dan Negatif Ekspor Pasir

7 Juni 2023   21:54 Diperbarui: 7 Juni 2023   21:59 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan ekspor pasir masih menjadi perdebatan hangat di Indonesia. Pasir merupakan sumber daya alam yang sangat penting, terutama dalam pembangunan infrastruktur seperti gedung, jalan, dan jembatan. Namun, pasir juga menjadi bahan utama di industri pembuatan kaca, semen, dan keramik. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia memandang ekspor pasir sebagai sumber penghasilan yang sangat penting bagi negara. Namun, apakah kebijakan ekspor pasir ini benar-benar bermanfaat bagi rakyat Indonesia?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang kebijakan ekspor pasir, mari kita lihat sisi positif dan negatif dari kebijakan ini. Dari sisi positif, menyatakan bahwa kebijakan ekspor pasir dapat meningkatkan penerimaan devisa negara, membuka lapangan pekerjaan baru, dan menghasilkan pendapatan untuk para petani dan nelayan yang menjual pasir sebagai hasil panen mereka. Dari sisi negatif, kebijakan ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti hilangnya habitat laut yang menjadi tempat hidupnya ikan dan terumbu karang, serta mengakibatkan erosi pantai dan pendangkalan sungai serta sungai yang dapat menyebabkan banjir bandang.

Melihat sisi positif dan negatif dari kebijakan ekspor pasir, maka selayaknya pemerintah bukan hanya mengambil keputusan dengan mempertimbangkan sisi positif saja. Lebih dari itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan sisi negatif dari kebijakan ekspor pasir ini agar tidak ada pihak yang dirugikan. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan jangka panjang dari kebijakan yang diambil, terkait dampak terhadap ekosistem dan pasar dalam negeri.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa kebijakan ekspor pasir telah menimbulkan beberapa masalah. Salah satunya, adalah merubah kondisi pantai dan hilangnya habitat ikan dan terumbu karang yang mengakibatkan para nelayan kehilangan sumber penghasilan mereka. Untuk itu, pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat pada perusahaan yang mendapat izin ekspor pasir dan harus melibatkan masyarakat lokal untuk mengawasi kegiatan ekspor pasir di daerah mereka. Selain itu, perlu juga diberikan edukasi kepada petani dan nelayan agar tidak bergantung pada hasil panen pasir, tetapi juga mencari sumber penghasilan lain.

Selain itu, pemerintah juga harus memberikan alternatif pengganti bahan baku untuk industri kaca, semen, dan keramik agar tidak selalu mengandalkan pasir sebagai bahan utama. Alternatif bahan baku yang bisa digunakan adalah limbah kaca, abu terbang dari pembakaran batu bara, serta penggunaan daur ulang material kaca dan keramik.

Untuk mengurangi dampak ekspor pasir terhadap lingkungan, pemerintah harus melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan penambangan pasir yang berkelanjutan. Pemerintah juga harus memberikan sanksi tegas bagi perusahaan yang melanggar aturan dan memperkuat sistem perizinan yang sudah ada untuk mengatur kegiatan penambangan pasir secara benar dan aman bagi lingkungan.

Dalam menghadapi kebijakan ekspor pasir, kita semua perlu menyikapinya dengan bijak dan cerdas. Kita harus memahami bahwa pengelolaan pasir sebagai sumber daya alam harus dilakukan dengan bijak dan berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi negara dan masyarakat, serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Masyarakat, pemerintah, dan industri harus berkolaborasi untuk menemukan solusi terbaik agar ekspor pasir dapat dilakukan dengan aman, benar, dan menguntungkan bagi semua pihak.

Ekspor pasir memiliki beberapa dampak, baik positif maupun negatif, yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa dampak ekspor pasir:

1. Penurunan kualitas habitat laut - Ekspor pasir dapat menyebabkan perubahan dan penurunan kualitas habitat laut, karena pasir adalah bahan yang penting dalam pembentukan lingkungan laut. Proses pengambilan pasir dapat menyebabkan erosi pantai dan pendangkalan sungai yang dapat menyebabkan banjir bandang, serta merusak terumbu karang dan memengaruhi ekosistem laut.

2. Dampak terhadap nelayan dan masyarakat lokal - Ekspor pasir dapat mengganggu kehidupan nelayan dan masyarakat lokal yang mengandalkan laut sebagai mata pencarian dan sumber penghasilan mereka. Proses ekspor dapat menyebabkan hilangnya habitat ikan dan terumbu karang yang menjadi tempat hidup ikan dan membuat para nelayan kesulitan mencari ikan sebagai hasil tangkapan mereka. Selain itu, kegiatan ekspor juga sering kali mengabaikan hak masyarakat lokal atas pengelolaan sumber daya alam yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun