Waktu
Ia telah mengajari begitu banyak hal
Tentang bagaimana seharusnya kaki melangkah di atas jalan licin nan dipenuhi batu terjal
Tentang bagaimana hati mesti senantiasa gigih menjunjung jujur dan menggembala sabar
Waktu
Ia telah memberi begitu banyak pelajaran
Bagaimana selayaknya menempatkan diri sebagai insan bermartabat
Agar tetap selamat di kehidupan yang penuh intrik dan bertabur jerat
Agar ambisi mampu dikendalikan
Dan, diri menjadi mahfum bahwa tidak semua keinginan bisa terwujud atau semena-mena instan didapatkan
Waktu
Ia telah bercerita sebegitu banyak kisah
Bagaimana sesekali harus berpura-pura menutup mata dan telinga
Ketika melihat anak-anak manusia kehilangan kasih sayang dan rasa cinta
Manakala mendengar caci maki, iri dengki, saling benci, saling hina, leluasa bertebaran di sana-sini
Waktu, ia pernah berbisik lirih kepada embun yang melesap di pipi daun-daun
Suatu saat langkahnya 'kan berhenti dari sisi sang pendulum
Suatu ketika ia akan benar-benar merasa lelah
Lalu diam seribu bahasa
Tanpa kata tanpa suara
Dan, kita tiada mampu mencegahnya
Pun, tak kuasa berbuat sesuatu apa
Kecuali kita gegas memunguti rasa cinta itu lagi, dan membuang jauh-jauh segala bentuk muslihat berbalut ambisi
***
Malang, 4 September 2023
Lilik Fatimah Azzahra