Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Misteri "Watu Kenong"

4 November 2022   04:14 Diperbarui: 4 November 2022   04:25 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pribadi

Seraya menabuh kenong tiada henti, ia menyanggupi permintaanku. Ia bahkan nyaris menyelesaikan pembangunan sendang padusan dalam kurun waktu satu malam.

Ya. Nyaris!

Kalau saja tidak terbersit kecurangan di dalam pikiranku.

Ayam-ayam kukeluarkan dari kandangnya. Ibu-ibu kuminta menumbuk padi beramai-ramai menggunakan lesung dan alu dengan ketukan bertalu-talu.

"Pagi sudah tiba, Lola! Waktumu telah habiiiiiiis!"

Aku berseru lantang. Penuh kemenangan.

***
Aroma wangi dupa menguar menusuk hidung. Aku masih duduk bersimpuh di atas lantai yang dingin. Tapi kali ini bukan lagi di lantai pendapa milik Mpu Purwa. Melainkan di area cungkup petilasan Ken Dedes yang rindang dan singup.

Beberapa lelaki berumur ikut duduk mengitariku. Mereka terdiam. Hanya memandangiku dengan mata tak berkedip.

"Watu kenong itu ternyata masih ada. Masih tersimpan rapi di sini." Suaraku keluar memecah keheningan. Juru kunci cungkup yang duduk tepat di sebelahku menganggukkan kepala.

Perlahan aku beranjak dari duduk, lalu melangkah ringan menuju sudut halaman cungkup di bagian paling kiri.

Sembari mengelus lembut permukaan batu berbentuk kenong bibirku berbisik lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun