Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lipstik, Sejarah Panjang dan Tips-tips Aman Memilihnya

12 Oktober 2021   15:58 Diperbarui: 14 Oktober 2021   01:04 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lipstik. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Bangsa ini menemukan metode meramu lipstik terbuat dari bahan baku alami, seperti permata yang ditumbuk halus bersama timah putih yang kemudian diaplikasikan ke wajah, terutama di bagian bibir dan mata.

Bukan hanya bangsa Sumaria, penduduk Mesir Kuno termasuk Ratu Cleopatra, juga dipercaya sebagai pelopor terciptanya kosmetik lipstik.

Meski di era Ratu Cleopatra lipstik hanya boleh digunakan oleh kalangan tertentu, yakni para kaum elit baik pria maupun wanita sebagai simbol tingkatan status sosial mereka.

Image by idva.com
Image by idva.com

Lipstik yang dibuat di zaman Mesir Kuno ini menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam sekitar, seperti serangga (kumbang dan semut), bunga-bungaan, tanah liat merah, lilin lebah dan sisik ikan.

Oh, ya. Perihal sisik ikan, bahan ini dipergunakan sebagai campuran agar lipstik tampak berkilau.

Lipstik Merah dan Perbedaan Pemaknaannya

Sejak diciptakan, lipstik memiliki pemaknaan yang berbeda-beda. Selain dianggap sebagai simbol kecantikan dan klaim strata sosial, lipstik pernah juga mengalami pemaknaan yang kurang baik.

Pada masyarakat Yunani Kuno misalnya, kehadiran lipstik warna merah diasosiasikan sebagai kosmetik yang hanya pantas dipakai oleh para perempuan tuna susila.

Image by Shutterstock
Image by Shutterstock

Lucunya lagi, para perempuan penyandang tuna susila tersebut wajib memakai lipstik warna merah. Jika tidak, mereka akan mendapat hukuman berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun