Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detak-detak Sepatu Hujan

15 Februari 2021   05:18 Diperbarui: 15 Februari 2021   06:20 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; Shutterstock


Terlalu lama kita duduk mencuri dengar detak-detak sepatu hujan
Merupa tik-tok di kaca jendela, di lorong-lorong, di pelataran, juga di pelupuk mata yang semalam enggan terpejam

Mereka, hujan-hujan bersepatu itu menari
Dengan gerakan yang hanya bisa dimengerti oleh para penikmat sepi

Terlalu naif kita menerjemahkan arti detak sepatu hujan

Langit sedang berkabung, kata pemilik hati yang dirundung murung
Hati yang lain menyanggah; Bukan! Detak sepatu hujan adalah irama detak jantung kita yang tertinggal entah di mana
Mungkin di persimpangan jalan, di atap rumah tua, atau di dada licin rel kereta

Ah, terlalu sibuk kita menghitung seberapa banyak suara detak sepatu hujan
Sementara kita lupa, usia terus merambah
Tak sedetik pun sudi dicegah

Pagi ini detak sepatu hujan kembali meriuh
Sebelum tukang sayur renta terseok menepikan gerobaknya yang masih penuh

***
Malang, 15 Februari 2021
Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun