"Terima kasih. Senang bisa hidup satu atap denganmu. Tapi aku harus pergi. Kehadiranku di sini tidak ada gunanya. Bye, Salju yang Manis."
Aruni terlonjak kaget. Ia tahu sekarang siapa lelaki yang berdiri di hadapannya itu.Â
Tiba-tiba saja Aruni ingin berlari ke halaman. Menatap langit yang tengah cerah. Meruahkan segenap perasaannya. Dengan warna apa saja.
Warna hitam kecoklatan juga boleh. Seperti warna kedua iris mata Rizal---alias Bramantyo.
***
Malang, 12 July 2020
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!