Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mahasiswa UB Malang Suspect Corona? Itu Tidak Benar!

15 Maret 2020   05:55 Diperbarui: 15 Maret 2020   06:05 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:dreamstime.com

"Sampel sudah dikirim ke RSCM Jakarta, Dokter. Dan hasilnya negatif."

Sungguh, saya ikut lega mendengar keterangan Ibu itu.

"Tolong obati anak saya, ya, Dokter. Saya trauma membawamya ke rumah sakit. Dia mulai mendapat perundungan dari orang-orang sekitar dan teman-temannya yang sudah terlanjur mempercayai kalau Ayahnya meninggal dunia karena virus Corona."

Saat itu juga saya menatap wajah si pasien muda yang duduk di kursi pesakitan tanpa berkata-kata. Saya melihat ekpresinya yang pasrah. Tiba-tiba saja saya teringat anak-anak saya. Dan saya ingin menangis.

Dokter kemudian meminta pasien muda itu datang kembali menghadapnya besok pagi untuk kontrol. Mereka menepati janji. Dan lagi-lagi, saya membantu dokter memeriksanya.

Mendapati suhu tubuhnya yang belum juga turun, saya sempat membisiki dokter. Menyarankan agar pasien dirujuk saja ke rumah sakit. Saya bilang, dengan rawat jalan saja itu tidak cukup. Karena bisa jadi si pasien membutuhkan tindakan infus dan lain-lain.

Keraguan sempat terlihat dari wajah Om dan Tante yang mengantar pasien. Mereka bilang si Ibu pasien masih trauma berhubungan dengan pihak rumah sakit.

Insting saya sebagai seorang Ibu membuat saya terus membujuk dokter agar meyakinkan keluarga si pasien. Bersyukur dua hari kemudian si Ibu bersama anak gadisnya---adik si pasien, datang berkunjung menyampaikan kabar bahwa anak laki-lakinya sudah ditangani oleh pihak rumah sakit.

Dalam kesempatan itulah saya dan dokter mendengarkan secara langsung kejadian yang menimpa suami si Ibu. Kami merasa sangat prihatin. Menghibur serta mendoakan semoga si Ibu tetap tabah menjalani ujian yang datang bertubi-tubi.

Usai bercerita panjang lebar, si Ibu minta diperiksa kondisi kesehatannya. Alhamdulillah semua baik-baik saja. Si Ibu hanya mengalami kelelahan sedikit akibat kurang istirahat. Itu saja. Dokter lalu memberinya vitamin.

Berhentilah Memainkan Jari-jarimu Menebarkan Berita Hoax!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun