Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Aku Menatap Bangku Kosong di Ruang Tunggu Praktik Dokter

12 Maret 2020   07:35 Diperbarui: 12 Maret 2020   07:39 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:clippings.com

Ketika aku menatap bangku kosong di ruang tunggu praktik dokter, aku membayangkan; kamu duduk mematung di sana. Dengan slayer melilit erat di leher. Terbatuk-batuk sedikit. Lalu aku akan tersenyum, menawarkan diri, "Apa ada yang bisa aku bantu?"

Kamu tidak perlu berdiri untuk menyampaikan keluhanmu. Duduk saja dengan tenang di bangkumu. Biar aku saja yang datang menghampiri. Mencatat nama panjangmu di halaman buku tamu paling depan.

Ketika tiba giliranmu masuk ke dalam ruang praktik dokter, jangan cemas. Aku ada bersamamu. Aku tidak saja akan memeriksa suhu tubuhmu, tekanan darahmu, detak jantungmu, tapi juga akan membujuk dokter agar tidak memberimu tindakan injeksi. 

Sebab aku paham. Hal lain yang kamu takutkan selain kutinggalkan adalah; kamu ngeri melihat jarum suntik.

Kembali ketika menatap bangku kosong di ruang tunggu praktik dokter, mendadak aku teringat padamu. Ah, jangan-jangan ini cuma rindu.

***

Malang, 12 Maret 2020

Lilik Fatimah Azzahra 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun