Bag-1
Masquerade Party Ball, Si Pemilik Mata Elang
------
Harap hadir tepat waktu
Pukul 19.00-sampai selesaiÂ
Wajib mengenakan kostum dan topeng unik
Undangan singkat lewat ponsel itu dibacanya sekali lagi. Dari Deborah, teman satu kampus.
***
Laquita.Â
Ia bergegas mempersiapkan segalanya. Termasuk merakit sendiri topeng cantik sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya.Â
Gaun satin hijau tosca ala Princes Renaissance, menggelembung di bagian pinggang---efek petticoat, semirip kurungan ayam menjadi pilihan favoritnya. Ia merombak sendiri gaun milik Ibunya yang diwarisi dari neneknya itu sedemikian rupa. Menyesuaikan dengan bentuk tubuhnya yang lebih ramping dibanding dengan dua perempuan yang amat dikasihinya itu. Yang dua-duanya sudah tiada.
Waktu bergulir lebih cepat dari perkiraannya. Ia harus segera membersihkan diri, berendam air panas untuk menghilangkan kotoran yang melekat di sekujur badan dan kepenatan yang sejak siang dirasakannya. Tak cukup sekali dua ia mengoleskan cairan body soap, menggosok tubuhnya dengan spon lembut berulang-ulang hingga  bathup dipenuhi oleh luapan busa. Dan, ketika secara tidak sengaja tangannya meraba bagian tubuh yang sensitif, ia terjengah, dua gundukan lembut pada dadanya dirasanya tumbuh semakin kenyal dan mencuat.
"Masih lama, ya? Buruan dikit dong. Sakit perut nih!" seseorang berseru seraya mengetuk pintu, membuatnya bergegas meraih shower. Mengguyur tubuhnya yang dipenuhi busa. Beberapa menit kemudian ia muncul dengan tubuh terlilit handuk yang ukurannya tidak seberapa lebar.