Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[True Story] | Tersengat Listrik, Saya Masih Hidup

3 September 2019   08:17 Diperbarui: 3 September 2019   08:37 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Subhanallah...

Setiap kali teringat peristiwa ini tanpa sadar meneteslah air mata. Maha Besar Allah. Yang masih memberi kesempatan kepada saya untuk melanjutkan hidup.

Benar. Saya pernah tersengat listrik. Bahkan ketika itu saya mengira bahwa saya sudah mati. 

Kisah nyata ini terjadi pada kisaran tahun 2001. Ketika itu anak-anak masih kecil. Bungsu saya baru trantanan, baru belajar berjalan. Sementara putri sulung masih duduk di bangku kelas satu SMP.

Tahun ganjil itu memang merupakan tahun terberat dalam hidup saya. Konflik rumah tangga yang tak kunjung mereda membuat saya dirundung sedih. Hari-hari saya lalui dengan banyak murung. Hiburan satu-satunya adalah anak-anak. Melihat kelucuan dan keceriaan mereka, hati sedikit terslimurkan.

Nyaris Kehilangan Nyawa

Suatu pagi di hari Jumat, seperti biasa saya memulai pekerjaan dengan menyiapkan sarapan untuk keluarga. Sekitar pukul setengah tujuh rumah sudah sepi. Ketiga anak saya sudah berangkat ke sekolah dibarengi oleh ayahnya.

Tinggal saya berdua dengan si bungsu yang pagi itu sudah merambat-rambat berpegangan pada tembok untuk belajar berjalan. Ketika itu usia si bungsu baru satu tahun lebih.

Seperti biasa, usai anak-anak dan suami berangkat, saya segera membersihkan rumah, turun ke dapur dan mengurusi cucian yang menumpuk. Saya meninggalkan si kecil bermain sendiri di ruang tengah, di depan televisi.

Pekerjaan terakhir tinggal menjemur pakaian. Pagi itu saya mengenakan celana pendek dan kaos berwarna ungu. Entah mengapa, tidak biasanya saya berpenampilan begitu. Lebih seringnya saya hanya melilitkan handuk sebatas dada, karena mencuci sambil sekalian mandi.

Ada dua posisi jemuran (semuanya terbuat dari kawat) terletak di samping rumah. Satu posisi berderet di atas taman dekat sumur. Satu lagi menempel pada dinding kamar untuk mengantisipasi jika hari turun hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun