Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika MRT Menjadi Saksi Pertemuan Jokowi dan Prabowo

13 Juli 2019   15:49 Diperbarui: 13 Juli 2019   16:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa senang, lega dan haru mengharu biru di dada saya. Alhamdulillah. Akhirnya, dua orang yang pernah bersaing garang di panggung politik Pilpres 2019 tersebut saling bersitatap muka. Bahkan keduanya berbincang-bincang sedemikian gayeng serta tak ragu saling berpelukan.

Yup. Presiden Jokowi dan mantan capres 02,  Prabowo Subianto pada hari ini, Sabtu, 13 Juli 2019 duduk berdampingan di dalam MRT dari Setasiun Lebak Bulus hingga Setasiun Senayan. 

Adem, sejuk melihat keakraban dua tokoh besar tersebut selama berada di dalam gerbong MRT. Inilah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Momen menuju Indonesia damai. 

Saya jadi teringat sebuah puisi yang pernah ditulis oleh seorang kompasianer kawakan di Kompasiana beberapa waktu lalu. Tentang koalisi burung merpati. Indonesia akan baik-baik saja. Begitu optimisme sang penulis di akhir puisinya.

Dan semua terbukti hari ini.

Tak pelak seruan We love you menggema mengelu-elukan dua putra terbaik yang dimiliki oleh Indonesia saat ini. Terutama saat Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi.

Sungguh. Lebur sudah segala prasangka tidak menyenangkan. Gugur sudah segala catatan miring mengenai laku dan perbuatan mantan capres 02 sebelum, selama dan sesudah Pilpres 2019 kemarin.

Baiklah. Kita tidak perlu lagi mengingat dan membahas hal-hal yang kurang berkenan yang pernah terjadi. Yang terpenting sekarang adalah terbinanya kembali kerukunan, persatuan dan kesatuan dengan bertemunya dua tokoh paling fenomenal di sepanjang pilpres 2019 kemarin. 

Kemesraan Ini Janganlah Cepat Berlalu

Turun dari MRT di Setasiun Senayan, Presiden Jokowi dan Prabowo melanjutkan langkah menuju mall FX Sudirman yang berjarak 500 meter untuk bersantap siang. Keduanya berjalan beriringan didampingi oleh para pejabat elit.

Menyaksikan wajah-wajah sumringah penuh keakraban, rasanya hampir tidak percaya jika dua kubu yang sempat berseberangan itu akhirnya saling berjabat tangan dan melempar canda. Presiden Jokowi mengatakan sengaja menggagas pertemuan di MRT karena tahu Prabowo Subianto belum pernah naik MRT. Dan hal tersebut dibenarkan oleh Prabowo dengan anggukan.

Selanjutnya saat memberi ucapan selamat kepada Presiden Jokowi, Prabowo pun balas menyelipkan canda, "Selamat bertambah satu uban, Pak Jokowi."

Selain canda, dalam momen langka tersebut tak lupa Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya yang berkali-kali mengkritisi pemerintahan Jokowi.

"Kami siap membantu apabila diperlukan. Kami minta maaf jika kami mengkritik Bapak karena demokrasi kan butuh chek in balance," ujar Prabowo dengan gayanya yang khas. (Kompas.com, 13/7/2019).

Tentu saja sebagai rakyat Indonesia kita turut mengamini apa yang disampaikan oleh Ketum Gerindra tersebut. 

Dan ucapan selamat kiranya bukan hanya pantas ditujukan untuk Jokowi, tapi juga layak diberikan kepada Prabowo Subianto selaku oposisi yang akhirnya legowo dan berbesar hati dengan ikhlas menyalami rivalnya, Presiden Joko Widodo.

Selamat untuk Anda berdua. Para pemimpin bangsa. 

Masih terhanyut oleh rasa haru biru, lamat-lamat saya mendengar lirik lagu lawas yang dinyanyikan oleh Iwan Fals. 

Kemesraan ini...janganlah cepat berlalu...

***

Malang, 13 Juli 2019

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun