Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Masihkah Engkau Ingin Berselingkuh dengan Hujan?

1 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 1 Mei 2019   14:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:pinterest.com

Karena hujan itu perempuan, dan engkau adalah laki-laki normal, maka aku tidak keberatan ketika kaukatakan ingin berselingkuh dengannya. Di beranda. Mengulum bibir ranumnya yang selalu basah.

Tapi bolehkah aku mengingatkan? Bahwa hujan sebenarnya bukan type perempuan setia. Yang akan betah menemanimu di sepanjang pergantian musim dan cuaca. Sebab ia tercipta, bukan hanya untuk satu pria saja.

Kujamin pula, kau tidak akan bertahan lama dalam pelukannya. Kau bisa mati kedinginan. Lalu, ketika kau bersin-bersin dan tetiba penyakit encokmu kambuh, apa kaupikir hujan akan memedulikanmu? Tentu saja tidak! Hujan akan tetap berjalan, menari-nari, berlenggak-lenggok riang seraya memamerkan tubuhnya yang telanjang. Kemudian ia akan pergi meninggalkanmu. Sendirian. Dalam genang dan kubang-kubang berlubang yang dipenuhi kenangan.

Sekarang, kusarankan. Lebih baik mendekat saja kepadaku. Rasakan perbedaan signifikan antara hujan dan diriku. Dalam pelukku apakah kau masih merasa kedinginan? Atau, adakah kautemui keraguan. Bahwa hatiku tidak sedang tertuju kepadamu. Duhai, lelaki pengrawit rindu, pemuja kedasih dan penikmat putik bunga sepatu.

Ini janjiku. Kelak jika masa itu tiba. Kelak jika usiamu beranjak semakin tua. Akulah orang pertama yang selalu ada. Di sisimu. Sepenuh kasih menemanimu. Mengelus lembut punggung rentamu. Mengoles pinggangmu dengan minyak atsiri. Sembari tak henti melantunkan tembang macapat kinanthi. 

Jadi. Sekali lagi kutanyakan. Masihkah engkau ingin berselingkuh dengan hujan?

***

Malang, 01 Mei 2019

Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun