Dalam selintas kata-kata yang sempat kaurangkai di keheningan malam
tentang rumitnya hati seorang perempuan
Cakrawala terjaga
bicara padamu
mengulang lugas pertanyaanmu:Â
apakah sebenarnya ia---perempuan senja itu, justru tidak mengerti apa yang seharusnya dimengerti? Â
Perempuan senja itu, Tuan
ia ibarat rambut gelung
yang menumpuk membentuk relung
semakin kau ikuti belit lingkarnya
semakin jauh kau tenggelam
Bahkan, semisal ia dalam kuasamu
tak akan tuntas sejuta tanya terjawab di kepalamu
Perempuan senja, ia kosong
Kosong adalah isi
Isi adalah kosong
Camkan itu, Tuan!
Dan, semalam
perempuan senja sempat tersenyum mencicipi suguhan kopi pahitmu
---
Jangan lupa memeriksa isi ransel!
***
Malang, 18 Januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra