Kartubi seperti kebakaran jenggot. Ia tidak mempercayai ucapan Laila bahwa mahluk kecil yang selama ini mereka pelihara telah raib.
"Apa yang sudah kamu perbuat, La? Ayo, jawab!" suara Kartubi meninggi. Laila tertunduk.
"Maafkan aku, Mas. Aku tidak mau melakukannya lagi. Aku lelah harus menyusui mahluk itu selama bertahun-tahun..."
Kartubi menggeram.
Sementara di sebuah rumah yang lampunya sengaja dimatikan, seorang laki-laki duduk berongkang-ongkang kaki di ruang tamu. Bibirnya yang kering tak henti mengembuskan asap rokok ke udara.Â
Sembari menatap pintu kamar istrinya yang masih terkunci rapat, lelaki itu berbisik,"Kesepakatan sedang berlangsung. Tak lama lagi hidupku akan berubah menjadi kaya raya."
Tapi benarkah begitu?
Jangan percaya! Kalau mau mengubah nasib, ya harus rajin bekerja. Bukan berkhayal memelihara tuyul.
Kartubi dan Basuki dalam cerita di atas hanyalah dua lelaki malas yang sedang bermimpi.
***
Malang, 11 Oktober 2018
Lilik Fatimah Azzahra