Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Sebelum dan Sesudah Lelaki Genit Itu Datang

5 September 2018   07:52 Diperbarui: 5 September 2018   18:40 1981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pngtree.com

Sebelum lelaki genit itu datang, bulan hanyalah seorang emban. Yang mengabdi kepada matahari. Menyeduhkan secangkir kopi. Memandikan anak-anak embun. Menuntun desiran angin. Menjahit kain cahaya tuk kemudian menebarkannya ke seluruh alam maya pada.

Sebelum lelaki genit itu datang, bulan memang hanya seorang emban. Yang melayani sekutu malam. Menyalakan pediangan. Menghadirkan panggung megah bintang-bintang. Mengundang kunang-kunang berdansa. Melatih mimpi agar setia menemani jiwa raga yang terbaring lelah. Menenun angan di setiap kepala hingga pagi datang merekah.

Sebelum lelaki genit itu datang, bulan bukan siapa-siapa. Ia hanya perempuan gagu dan tuli. Yang tak sanggup membaca barang sebait puisi. Juga tak mampu mendengar petikan harpa yang dimainkan oleh para lelaki lelana.

Tapi sesudah lelaki genit itu datang, bulan berubah sedemikian rupa. Rajin bersolek di permukaan telaga. Bergaun biru bak Putri Salju. Bercunduk melati bagai Dewi Srikandi. Bersepatu kaca selayak Cinderella.

Ya, sesudah lelaki genit itu datang, bulan bukan lagi seorang emban. Ia tlah menjelma menjadi putri. Yang wira-wiri di langit malam. Melegenda di sepanjang zaman.

***

Malang, 05 September 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun