Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Diary Seorang Ayah

12 Juli 2018   18:24 Diperbarui: 15 Juli 2018   01:10 3232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.pixabay.com

Itulah sebab ketika Ayah berpulang menghadapNya--di usianya menjelang uzur, orang yang paling merasa kehilangan itu adalah aku.

***

Tahun 2018

Kini usiaku menginjak tiga puluh lima tahun. Usia dewasa. Dan aku sudah pula menjadi seorang ayah. 

Damian anakku sudah duduk di bangku SD kelas satu.

Tapi aku tidak seperti almarhum Ayah yang sangat dekat dengan anaknya. Aku pria masa kini yang super sibuk. Yang bahkan tidak memiliki waktu barang sedetikpun untuk bersantai bersama keluarga. Aku nyaris kehilangan momen indah bersama si kecilku Damian.

Untunglah aku menikahi seorang perempuan yang sangat memaklumi dan memahami keadaanku.

Lastri, ia tidak saja berparas cantik, tapi juga sangat baik. Ia nyaris tidak pernah mengeluh memiliki suami workaholic sepertiku. Suami yang sehari-hari hanya memikirkan kerja dan kerja melebihi segalanya.

Sebagai penanggung jawab sebuah proyek pembangunan jalan bebas hambatan, aku dituntut untuk bekerja keras dan berpindah-pindah tempat. Aku harus rela lembur siang dan malam. Deadline waktu yang dibebankan kepada tim-ku mau tidak mau menguras tidak saja tenaga tapi juga pikiranku. 

Tuntutan kerja yang sedemikian rupa membuat aku benar-benar semakin jauh dari keluarga kecilku. Waktuku lebih banyak berada di sekitar proyek. Menempati rumah papan yang sengaja dibangun untuk rehat para tukang dan kuli. 

Durasi kerja yang tidak mengenal waktu praktis membuatku jarang pulang ke rumah. Waktu untuk menjenguk Lastri dan Damian hanya sebulan satu kali. Itu pun tidak bisa berlama-lama. Hanya beberapa jam. Pagi pulang, sore harus bergegas kembali lagi ke lokasi. Aku bahkan tidak sempat bertemu jagoan kecilku, Damian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun