"Awas bukunya, jangan ada yang ketinggalan!"
"Bekalnya sudah dimasukkan ke dalam tas belum?"
"Kunci! Mana kunci mobil!"
Keributan yang selalu terjadi di pagi hari.
Kata Mas Burhan saya ini istri paling  bawel. Kata anak-anak saya adalah seorang ibu super cerewet sedunia.
"Jangan lupa mengunci pintu," Mas Burhan mengingatkan saya sebelum mobilnya meraung meninggalkan halaman.
"Mama hati-hati di rumah!" anak-anak ikut mewanti-wanti dan melambaikan tangan ke arah saya. Saya menatap kepergian orang-orang terkasih saya hingga mereka menghilang di tikungan jalan. Lalu saya menutup pintu pagar. Masuk kembali ke dalam rumah.
Astaga! Saya lupa belum mematikan kompor. Saya mencium bau panci gosong. Saya pun bergegas lari menuju dapur.
Dan itulah kesalahan fatal yang saya lakukan. Saya lupa menutup pintu ruang tamu.
Entah sejak kapan orang itu berdiri di sana. Di dekat tembok penyekat antara dapur dan ruang makan. Ia memandangi saya dengan tatap mata nanar.
"Apa kabarmu, Ar?" orang itu menegur saya. Suaranya berat dan serak-serak basah. Tubuh saya seketika menggigil.