Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Wayang Pagi | Benarkah Sengkuni Telah Mati?

22 Maret 2018   09:40 Diperbarui: 22 Maret 2018   10:10 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.youtube.com

"Semua  yang  hidup  dan  bernyawa  pasti  akan  mati.  Tak  terkecuali  Sengkuni!"

Suara dari langit tetiba menggelegar. Para dewa serempak memberi semangat kepada Yudistira dan keempat adiknya yang mulai patah arang tersebab kewalahan menghadapi kelakuan Sengkuni.

Ya, Sengkuni adalah biang kerok dari segala keributan yang terjadi di Kurusetra. Kenyinyiran laki-laki tua yang semasa muda bernama Tri Gantalpati itu sungguh sudah sampai pada tingkat menyebalkan dan memuakkan.

Mulut Sengkuni tajam bagai pedang, siap menghujam siapa saja yang berseberangan atau tidak sepemikiran dengannya.

Seperti baru-baru ini, Sengkuni dengan entengnya memfitnah kebijakan Yudistira, Raja Hastinapura. Diembuskannya kabar bahwa Yudistira bermaksud menipu rakyatnya. Bahwa segala kebijakan yang dilakukan oleh Yudistira untuk kemaslahatan orang banyak hanyalah sebuah pencitraan belaka.

"Yudistira tak lebih dari raja pecundang! Raja pengibul!" begitu Sengkuni membakar hati para pengikutnya. 

Lantas siapa gerangan pengikut setia Sengkuni? Siapa lagi kalau bukan barisan Kurawa yang sangat membenci Pandawa.

"Pencitraan apalagi yang dilakukan oleh Yudistira, duhai guru?" tanya Duryodana yang bertemperamen kasar dengan suara menggebu-gebu. Sembari tertawa licik Sengkuni menyahut," Ia---raja pengibul itu mengumbar janji palsu. Mengiming-imingi rakyat dengan bermacam hal yang sebenarnya hanya untuk keuntungan diri sendiri dan keluarganya."

"Bah!" Duryodana meludah. Sumpah serapah pun berhamburan dari mulut besar pembarep Kurawa itu.

Tidak puas sampai di situ, Sengkuni juga sangat ahli melancarkan taktik adu domba, taktik memecah belah antar keluarga, antar bangsa sendiri. Sengkuni memang tidak pernah puas dan kehabisan akal. Terutama jika menyangkut perseteruan antara Kurawa dan Pandawa. 

Keberpihakannya sendiri pada Kurawa bukan tanpa alasan. Dendam kesumat-lah yang telah membuatnya membabi buta. Cinta membara pada Dewi Kunti---perempuan cantik yang diimpikannya, yang telah dipersunting oleh Pandu, membuat ia selalu bercita-cita ingin menghancurkan seluruh keturunan Hastinapura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun