Itu suara Bryan.
"Miss...Anda bisa melihat saya bukan?"Â
Aku menajamkan penglihatanku. Sebuah bayangan--- tak berbentuk, melayang menghampiri.
"Boy! Apa yang terjadi padamu?" seruku girang bercampur was-was.
"Saya terperangkap Miss. Entah di mana. Yang pasti tempat ini sangat menakutkan. Pekat dan berbau anyir..." Bryan bercerita dengan suara terbata-bata. Aku terperangah.
"Saya dikelilingi mahluk-mahluk yang menyeramkan. Saya juga---mendengar nyanyian-nyanyian aneh. Seperti  hymne  lagu kematian. Please,Miss...tolong bebaskan saya!"
"Boy, tenanglah! Aku pasti akan membantumu."
Astaga, apa yang sudah aku katakan? Menjanjikan sesuatu yang belum tentu aku mampu melaksanakannya?
"Dunia kegelapan, Miss!" Bryan seolah tahu apa yang tengah kupikirkan.
Aku menggigit bibir, menyesal telah memberi harapan terlalu muluk pada bocah bertubuh kurus itu.
***