Mohon tunggu...
Reza Sukma Nugraha
Reza Sukma Nugraha Mohon Tunggu... lainnya -

Blogger\r\nhttp://elfarizi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta Pertama pada Modul Bapak

9 April 2011   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Buku punya arti penting dalam hidup saya. Bahkan, cinta pertama saya adalah buku. Sejak usia 5 tahun saya sudah jatuh cinta pada buku. Buku pula yang membuat saya memaksa ibu bapak untuk mau menyekolahkan saya. Meskipun awalnya sekolah gak mau nerima, akhirnya saya pun resmi jadi anak SD di usia genap 5 tahun.

Buku apakah yang sudah mencuri hati saya? Yaitu, buku modul Universitas Terbuka (UT) punya bapak saya. Warnanya hijau. Ada puluhan modul di rumah yang dimiliki bapak yang sedang kuliah D-2 di kampus unik tersebut. Ada dua modul favorit yang saya senangi. Yaitu, Kapita Selekta dan Bahasa Inggris. Kenapa? Karena dalam modul tersebut, penuh dengan gambar. Di Kapita Selekta, banyak sekali gambar-gambar, seperti layang-layang, robot dari bungkus pasta gigi, kapal-kapalan, dan aneka keterampilan dengan cara buatnya. Dalam modul bahasa Inggris, saya sangat senang dengan gambar-gambar orang-orang dengan latar budaya berbeda, baik dalam dan luar negeri. Misalnya cara berkenalan orang Mexico, Afrika, dan Madura. "Hai, I come from Madura. I am Madurese," baca saya tanpa eja dulu dengan pengucapan ala Indonesia (Madurese, dibaca: Madurese). Saya juga senang modul-modul lainnya, seperti IPA dan IPS.

Bermula dari ketertarikan itu, saya semakin yakin bahwa buku adalah teman setia. Saya sangat senang membaca. Bapak saya berlangganan Kompas dan Majalah Bobo. Tentu Majalah Bobo untuk saya. Lewat majalah tersebut, saya belajar membaca di awal-awal saya sekolah. Di kamar saya, saya memajang majalah dan buku-buku modul kuliah bapak saya. Memang, saat itu, saya tidak punya buku lain. Pertama, saya tidak punya keinginan untuk membeli buku. Selain itu, karena saya tinggal jauh dari kota (daerah Puncak yang jauh dari Kota Cipanas), sehingga saya jarang melihat toko-toko buku, selain hanya melihat tumpukan buku modul bapak dan langganan majalah Bobo.

Suatu hari, saya berkunjung ke rumah nenek yang rumahnya jauh di Kota Cianjur. Dulu, om saya masih kuliah. Kebetulan di kamarnya, banyak sekali koleksi komik Asterix dan Smurf. Pertama saya pinjam tapi lama-lama saya sangat suka. Dalam sehari, saya habis melahap empat komik Asterix. Melihat saya yang sangat senang membaca, om saya dengan ikhlas memberikan semua koleksi komik Asterix dan Smurf-nya. Tidak hanya itu, tante saya juga menyumbang banyak koleksi majalah Annida. Wah, saya sangat senang saat itu. Pas pulang ke rumah, koleksi saya bertambah banyak dari langganan Majalah Bobo, modul kuliah Bapak, komik Asterix dan Smurf, juga koleksi majalah Annida. Lengkaplah sudah, hari-hari saya ditemani banyak bacaan yang dapat saya lahap.

Semakin dewasa, saat usia SMP, saya sudah tinggal di "kota". Pergaulan semakin luas. Setidaknya, banyak toko buku di kota. Di sini hobi membaca semakin besar dukungannya. Selain bisa memanfaatkan perpustakaan sekolah, saya bisa menabung untuk membeli buku di toko buku. Saya sudah berhenti langganan Majalah Bobo, tapi Annida masih sesekali membeli. Hingga usia sedewasa saat ini, tentu kemudahan untuk mendapatkan buku semakin mudah. Didukung dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan kita membeli buku dari jarak jauh.

Kini, meski koleksi buku sudah tak terhitung. Secara kualitas, buku-buku saya pun tentu beragam. Namun, di antara ratusan buku tersebut, saya tetap menganggap modul kuliah bapak saya adalah cinta pertama saya. Seperti halnya cinta pertama, tak kan mudah terlupakan dan tidak akan pernah tergantikan. I love you!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun