Barito Kuala -- Pengetahuan mengenai menstruasi hingga kini masih menjadi pengetahuan yang dianggap tabu ataupun kurang layak untuk dibicarakan di tengah masyarakat, padahal pengetahuan mengenai hal ini adalah salah satu pengetahuan dasar yang seharusnya dimiliki oleh setiap perempuan.
Kesiapan psikologis seorang perempuan untuk menghadapi menarche atau yang biasa disebut sebagai menstruasi yang pertama berbanding lurus dengan pengetahuan yang dimiliki. Hal tersebut telah sesuai dengan hasil penelitian oleh Rohmah et al pada 2015 yaitu remaja putri yang mempunyai skor yang tinggi mengenai pengetahuan menstruasi memiliki skor yang tinggi pula dalam kesiapan untuk menghadapi datangnya menarche. Pengetahuan rendah mengenai menstruasi khususnya menarche akan mengakibatkan menstruasi dikaitkan dengan hal-hal yang kurang baik bahkan memalukan. Seorang remaja putri yang tidak siap akan datangnya menarche akan mengalami kondisi psikologis seperti cemas,takut, sedih bahkan stress.
Menstruasi merupakan peristiwa keluarnya darah dari saluran vagina yang secara alami terjadi pada setiap perempuan. Menurut Proverati dan Misaroh (2004), Siklus menstruasi biasanya terjadi antara 21-35 hari atau 3-5 minggu dengan lama waktu menstruasi 7-8 hari. Jika mentruasi berlangsung lebih dari 15 hari, sebaiknya sesegera mungkin untuk memeriksakan diri pada dokter ataupun bidan.
Didasarkan atas pentingnya pengetahuan mengenai menstruasi, maka diperlukan adanya edukasi terhadap para remaja putri tentang hal ini. Elfa, seorang mahasiswa yang sedang menjalani kegiatan pengabdian masyarakat menyadari tentang hal ini sehingga ia memutuskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Kegiatan edukasi yang dilakukan bertempat di SDN Murung Raya dengan peserta para siswi yang terdiri dari kelas 4 hingga kelas 6 SD. Materi yang disampaikan dimulai dari definisi menstruasi hingga akibat yang didapatkan apabila tidak menjaga kebersihan tubuh pada saat menstruasi. Menjaga kebersihan tubuh saat menstruasi memang penting sekali dilakukan khususnya kebersihan organ reproduksi. Pada saat menstruasi, daerah tersebut akan mengalami peningkatan kelembapan yang akibatnya akan jadi tempat yang bagus untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme diantaranya jamur, bakteri serta virus yang berakhir pada terganggunya fungsi organ reproduksi serta menjadi rentan untuk terkena penyakit seperti infeksi. Data tahun 2010 yang didasarkan dari Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan ada enam puluh tiga juta remaja putri di Indonesia yang masih kurang sadar dalam merawat kebersihan organ reproduksinya saat menstruasi sehingga angka insiden untuk penyakit infeksi pada saluran reproduksi di kalangan remaja yang rentang umurnya 10 sampai 18 tahun yaitu 35 hingga 42 persen serta dewasa muda yang rentang umurnya 18 sampai 22 tahun sebesar 27 hingga 33 persen.
Diharapkan setelah kegiatan edukasi yang dilakukan, para peserta bisa menjadi lebih siap untuk menghadapi menstruasi serta menjadi lebih sadar untuk menjaga kebersihan organ reproduksi saat menstruasi dan semoga suatu hari nanti topik mengenai menstruasi tidak lagi jadi hal yang memalukan untuk dipelajari dan dibahas dalam lingkungan masyarakat khususnya oleh para perempuan.
Referensi
Ariyani, I. 2009. Aspek Biopsikososial Hygiene Menstruasi Siswi SMP Pondok Pesantren Jakarta. Skripsi FKMUI. 2009.
Proverawati, A & Maisaroh S. (2009). Manarche, Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Medika Yogyakarta.
Ramly, I. Q., Ndoen, H. I., & Ndoen, E. M. (2020). Gambaran Perilaku Kebersihan Diri Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 13 Kupang Tahun 2019. Timorese Journal of Public Health, 2(1), 40--50. https://doi.org/10.35508/tjph.v2i1.2289.
Rohmah,  S.,  Djamahar, R.,& Rahayu,  S. (2015).Hubungan  Pengetahuan  tentang Menstruasi  dengan  Kesiapan   Remaja   Putri  Menghadapi   Menarche. Jurnal Biosfer 8(1),1-6.
