Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Senyum adalah Perkara Ibadah

1 Maret 2018   20:24 Diperbarui: 1 Maret 2018   20:41 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Saat kita merasa kesal dengan sesuatu atau pun dengan seseorang, tentunya secara psikologis yang keluar dalam diri kita adalah emosi dan marah. Tahukan anda setiap anda marah itu dapat mengakibatkan satu sel syaraf otak terputus, mengapa demikian?, menurut ilmu kedokteran orang yang dalam keadaan marah bisa memutus sel syaraf otak manusia, sehingga apabila orang marah maka psikologisnya terganggu oleh dampak marah tersebut.

Marah atau emosi membuat rohani seseorang terganggu, kenapa demikian?,Karena setiap marah memunculkan naluri di luar logika pemikiran seseorang, sehingga orang marah emosinya sering sekali tidak terkontrol dan terkadang dapat melakukan hal bodoh di luar pemikiran tanpa memikiran dampak yang ditimbulkannya.

sifat marah dapat ditimbulkan bagi siapa saja baik anak, dewasa ataupun orang tua, sifat tersebut bisa muncul karena adanya interaksi yang bersinggungan sehingga marah dapat terjadi. Marah dapat dikeluarkan dimanapun dan kapanpun ia akan marah, tergantung keadaan dan kondisi orang tersebut.

Jika seseorang memiliki tingkat emosional yang tinggi, tentunya rasa marah tidak dapat terkontrol. Sesunhguhnya sifat marah dalam islam adalah sifat yang di bawa oleh syaitan, syaitan akan bersembunyi dihati orang yang sedang marah. Oleh karena itu jika emosional tidak dapat terkontrol, maka orang yang marah bisa berbuat dan betindak di luar nalar manusia, dari marah yang berlebihan bisa berdampak bahaya bahkan bisa saja membunuh. Namun jika Emosional dapat terkontrol, tentunya orang tersebut dapat meredam amarahnya.

Sifat marah dapat di netralisir dengan senyuman, sebab dengan tersenyum dan tidak membalas orang yang sedang marah suasana akan mencair. Ibarat pepatah "api jangan di lawan dengan api, tetapi api harus di lawan dengan air" artinya, jika marah atau emosi di lawan dengan emosi suasana makin memanas. Begitu juga sebaliknya, jika marah atau emosi di lawan dengan senyuman atau dengan berdiam, maka amarah akan teredam.

Di dalam islam melawan orang yang sedang marah adalah dengan berdiam dan sedikit memberikan senyuman, tersenyum dalam islam adalah termasuk perkara ibadah. Karena dari makna senyuman akan menghapus rasa kebencian kepada seseorang, oleh karena itu dikatakan ibadah dari setiap senyuman kita dapat menebar kebaikan antar sesama. Dari penelitian senyum atau tertawa dapat mengembalikan sel syaraf yang rusak dan membuat orang lebih awet muda, sehingga tersenyum atau tertawa adalah salah satu obat termurah yang dapat menyembuhkan penyakit. Ada manfaatnya bukan, walaupun kita cukup tersenyum.

Sebagai manusia alangkah baiknya menjaga emosional yang menyebabkan kita marah berlebihan, karena marah adalah sifat yang dibawa oleh syaitan, marah termasuk sifat yang menyebabkan permusuhan antar umat manusia. Sebaiknya rasa marah harus bisa terkontrol dan kita tebarkan senyuman, sebab dari senyuman tersirat sejuta makna mengikat persaudaraan dan menjauhi permusuhan sesama umat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun