Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Krisis Spiritualitas Sumber Dekadensi Moral

12 Januari 2018   08:12 Diperbarui: 25 Januari 2018   21:47 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis spiritual telah melanda bangsa yang mengaku beragama ini. Agama, bagi bangsa ini ternyata tidak menyentuh sisi batin pemeluknya. Tak ubah sekedar aksesoris, simbol politik belaka. Tetapi, kebermaknaannya nihil, kosong. Akibatnya, justru muncul perilaku-perilaku yang tidak mencermikan orang beragama, sebaliknya perilaku tersebut. Sebut saja korupsi, pembunuhan, markus, seks bebas, suap-menyuap, saling fitnah dan tindakan binatang lainnya.

banyak istilah untuk menggambarkan problem eksistensial spiritual dalam diri kita, misalnya spiritual alienation, spiritual crisist, dan spirituak illness. Semua itu, pada intinya menunjukkan adanya krisis spiritual yang akut dalam diri kita. Suatu kondisi di mana diri kita terfragmentasi secara psikologis dan spiritual, khususnya terfragmentasi dar pusat diri.

Moralitas berhubungan dengan spiritualitas. Krisis spiritual menyebabkan ketidak seimbangan dalam menetapkan kontrol hidup. Akibatnya, banyak norma yang dilanggar, karena tidak lagi takut akan Tuhan.

Makna hidup akan menjadi dangkal. Akhirnya bisa ditebak, orang mudah melakukan perbuatan-perbuatan jahat dan merugikan banyak orang.
Dalam konteks ini, sebenarnya manusia sudah kehilangan sisi  kemanusiaannya. Yang ada hanya nafsu hayawaniyah. Lihat saja, perilaku atau tindakan yang mereka lakukan, tak ubah seperti binatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun