Mohon tunggu...
Elfadlilah Nikmah
Elfadlilah Nikmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca buku, fotografi, menonton film, dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pudarnya Karakter Sopan Santun di Kalangan Remaja

10 Desember 2022   14:41 Diperbarui: 15 Desember 2022   11:52 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

[Aisyah Amatullah, Viana Fasya Sabina, Elfadlilah Nikmah, Kevin Nurdin Hidayat]

-- FAKULTAS PSIKOLOGI | UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO --

Suatu bangsa yang berkualitas akan memiliki masyarakat yang berkarakter dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang sudah ada. Kondisi di Indonesia terjadi penurunan karakter pada generasi muda. Hal ini dapat kita ketahui dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, bahwa ada 188 desa/kelurahan di Indonesia yang menjadi tempat perkelahian massal antar pelajar atau mahasiswa sepanjang. Jawa Barat menjadi pusat terbesar lokasi kasus tawuran belajar terbanyak yakni terjadi di 37 desa/ kelurahan.

Menurut Lickona, 2009 bahwa karakter pada generasi muda saat ini perlu untuk segera ditingkatkan dan dipupuk sejak diri. Salah satu karakternya dan harus dimiliki oleh tiap individu adalah karakter sopan santun (dalam Farhatilwardah et al., 2019). Sopan santun terdiri dari dua kata yaitu sopan dan santun. Sopan berarti sikap hormat, takzim, dan beradab dalam berperilaku. Santun berarti baik dalam bertutur kata, bahasa, dan kelakuan yang baik serta sesuai dengan budaya dan adat setempat yang harus kita lakukan. Sopan santun berarti sifat lemah lembut yang dimiliki tiap orang dan bisa dilihat dari bahasa yang diucapkan serta tingkah lakunya sehari-hari. Remaja saat ini kurang untuk menerapkan dan menjalankan nilai-nilai kesantunan seperti dalam berkomunikasi yaitu dengan bahasa yang kasar, tidak sopan, angkuh, memaksa, dan mengejek (Dewi, Suandi, & Martha dalam Farhatilwardah et al., 2019). Remaja juga kurang menghargai pendapat teman, melakukan bullying pada sesama teman, dan juga kurang menghargai orang tua di sekolah yaitu guru, serta suka membolos saat pembelajaran berlangsung (Arianto, Hasyim, &Yanzi dalam Farhatilwardah et al., 2019).

Hasil penelitian oleh Damayanti dan Jatiningsih (dalam Kholifah & Naimah, 2017) bahwa sikap sopan santun remaja pedesaan dan perkotaan di Madiun terdapat perbedaan yang signifikan, ditunjukan dengan 29 remaja pedesaan dan 27 remaja perkotaan yang memiliki sikap sopan santun. Hasil observasi yang didapat bahwa kebanyakan remaja pedesaan masih menerapkan sopan santun dalam hidupnya seperti cara berpakaian yang sopan, menghormati orang yang lebih tua, berbicara dengan sopan dan tutur kata yang lembut baik dengan teman sebaya maupun orang tua.

Globalisasi sangatlah berpengaruh pada kebudayaan kita salah satunya budaya sopan santun. Negara kita yaitu Indonesia sangatlah menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan baik pada sesama maupun pada orang yang lebih tua. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan di segala aspek mulai gaya hidup, berpakaian, dan perilakunya sehari-hari. Perkembangan teknologi yang canggih saat ini turut berpengaruh dalam pudarnya sopan santun di kalangan remaja. Data KPAI menyebutkan bahwa pada tahun 2018 kasus cyber bullying  di kalangan siswa meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja (KPAI, dalam Sunnah et al., 2020). Adapun contoh dari cyber bullying yang sering dilakukan adalah dengan memanggil nama menggunakan panggilan yang buruk, mengejek, mempermalukan orang di hadapan umum, mengancam fisik seperti akan dipukul atau disakiti jika tidak nurut, hingga pelecehan seksual.

Dari persoalan di atas, kita harus menyadari bahwa pentingnya karakter sopan santun pada diri sendiri. Sebagai remaja sudah seharusnya kita selalu menanamkan sopan santun pada diri kita dan implementasikan di kehidupan sehari-hari. Adapun contoh penerapan sopan santun remaja dalam pendidikan pembelajaran yaitu:

  • Menggunakan pakaian sopan, artibut lengkap, dan rapi sesuai jadwal
  • Berbicara tidak menggunakan nada tinggi dengan guru
  • Menghormati pendapat teman atau orang lain
  • Menghargai dan memperhatikan guru saat sedang menjelaskan materi pembelajaran
  • Membantu guru ketika membawa barang atau mengalami kesusahan
  • Bersalaman ketika bertemu guru dan tidak berjalan mendahului guru atau orang yang lebih tua

Adapun contoh penerapan sopan santun di kehidupan sehari-hari yaitu:

  • Tidak membantah dan memotong pembicaraan orang tua ataupun orang lain
  • Tidak mengejek teman dengan nama yang jelek dan menyakitkan
  • Berpamitan kepada orang tua saat akan pergi
  • Berterima kasih ketika dibantu dan meminta maaf jika salah
  • Bertutur kata yang lembut dan tidak meninggikan intonasi saat berbicara kepada orang yang lebih tua

Sopan santun harus menjadi salah satu kepribadian kita sebagai remaja Indonesia. Sebab dengan hal ini kita menjadi tidak tergerus oleh perkembangan globalisasi dan budaya barat serta perilaku-perilaku negatif lain yang dapat memudarkan sikap dan karakter sopan santun di kalangan masyarakat Indonesia khususnya remaja saat ini.

Referensi:

Farhatilwardah, F., Hastuti, D., & Krisnatuti, D. (2019). KARAKTER SOPAN SANTUN REMAJA : Manners Character of Adolescence : Influence of Parental Socialization Method and Self Control. Jur. Ilm. Kel. & Kons., 12(2), 114–125.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun