Mohon tunggu...
Elen Deviyanti
Elen Deviyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Masya Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengenalan Huruf Vokal Terhadap Anak Usia Dini Dengan Media Dadu Flanel Vokal

15 November 2022   12:13 Diperbarui: 15 November 2022   12:30 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini merupakan sosok individu kecil yang tengah tumbuh dan berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologisnya. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa usia yang sangat penting bagi sepanjang hidupnya sebab masa anak masa pembentukan pondasi dan dasar kepribadian yang akan menetukan pengalaman anak di kehidupan selanjutnya. Masa usia dini merupakan masa yang paling potensial bagi anak untuk belajar dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga perlu diberikan stimulasi untuk mengoptimalisasi seluruh aspek perkembangan anak. Mengingat bahwa anak memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan orang dewasa, maka pemberian stimulasi harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Anak melakukan proses belajar melalui pengalaman hidupnya. Pengalaman yang baik dan menyenangkan akan berdampak positif bagi perkembangannya, demikian juga sebaliknya, anak belajar dari segala yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan. Proses belajar anak akan berjalan efektif apabila anak ada dalam kondisi senang dan bahagia. Sebaliknya proses belajar  diterima anak dalam suasana takut, cemas, was-was dan perasaan lain yang tidak nyaman, tidak akan mampu memberikan hasil yang optimal.

Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam kegiatan pelaksanaan taman kanak-kanak karena anak usia dini memiliki karakteristik yang khas baik secara fisik, psikis, sosial, moral, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut yaitu perkembanganfisik/motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, perkembangan moral dan nilai agama, dan perkembangan seni

Pada bidang pengembangan keaksaraan anak usia 4-5 tahun, tingkat pencapaian perkembangan yang harus dicapai meliputi mengenal simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama, menyebutkan hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri dan menuliskan nama sendiri.

Pada tingkat pencapaian perkembangan menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal dijabarkan dalam indikator menyebutkan simbol-simbol huruf vokal dan konsonan yang dikenal di lingkungan sekitar.

Anak-anak usia 4 tahun bahkan sudah mulai menunjukkan minat aktivitas literasi atau bahasa tulis seperti mengeja huruf dan bunyi, menjiplak huruf, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan buku.

Kemampuan mengenal huruf vokal pada anak usia 4-5 tahun menjadi penting untuk dikembangkan. Berdasarkan pengamatan saya sebagian besar anak usia 4-5 tahun belum dapat mengenal huruf vokal. Fungsi pengenalan huruf vokal bagi anak sangat penting karena huruf-huruf vokal diperlukan untuk menyambung huruf atau rangkaian huruf-huruf dari kumpulan konsonan yang dijadikan satu perkataan.

Terdapat dua faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi:

  • Kurangnya informasi yang diberikan oleh guru mengenai huruf vokal dan huruf konsonan. Informasi yang diberikan hanya berfokus pada langkah-langkah pengerjaan lembar kerja anak sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan hanya terbatas pada penyelesaian lembar kerja sesuai dengan instruksi yang diberikan guru.
  • Lembar kerja anak dijadikan sebagai satu-satunya media belajar yang digunakan oleh guru untuk mengenalkan huruf vokal. Lembar kerja tersebut kurang menarik sebagai media pembelajaran karena hanya berupa kertas putih berisi gambar dan tulisan. Hal ini semakin diperburuk dengan penggunaan lembar kerja anak yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga membuat anak kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Penggunaan lembar kerja anak menjadikan pembelajaran jauh dari kegiatan bermain. Padahal dunia anak adalah dunia bermain. Bermain memberikan kesempatan anak untuk berinteraksi dengan suatu objek. Kegiatan bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi anak. Model pembelajaran dengan kegiatan permainan dan bermain aktif akan memberikan rasa aman dan lingkungan yang meningkatkan minat dan motivasi pada anak. Kurangnya informasi dan penggunaan lembar kerja anak sebagai satu-satunya media belajar menyebabkan sebagian besar anak belum dapat mengenal huruf vokal. Oleh karena itu guru perlu memberikan metode lain yang lebih menarik yaitu dengan permainan huruf. Nurbiana Dhieni dkk (2005: 9.17) mengungkapkan bahwa permainan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan informal, bebas dari ketegangan dan kecemasan. Anak-anak dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan tanggapan dan membuat keputusan. Permainan huruf juga mendorong anak agar dapat melihat sejumlah huruf berkali-kali, namun tidak dalam cara yang membosankan dan berulang-ulang.

Salah satu bentuk permainan huruf adalah dengan bermain dadu flanel vokal. Dadu flanel vokal adalah bentuk permainan dengan aturan untuk merangsang perkembangan Bahasa anak dalam mengenal huruf vokal. Permainan dadu flanel vokal berupa dadu yang setiap permukaan dadu terdapat beberapa huruf vokal ada a,i, u,e,o. permainan dadu flanel menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan objek nyata. Anak belajar lebih banyak dengan cara menyentuh, menggerakkan dan bermain dengan objek yang dipelajarinya. Permainan dadu flannel juga memudahkan guru dalam menyampaikan informasi, mendorong motivasi belajar anak, dan menambah varisi penyampain materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun