Mohon tunggu...
Eldo Ananda Putra
Eldo Ananda Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 STP Trisakti, Awardee Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Hai. Saya Eldo Ananda Putra, Mahasiswa D4 Perhotelan H 2019 Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Saya merupakan Awardee Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saya Harap dapat membagikan sesuatu yang bermanfaat. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ayam Hanya dari Tepung?

30 November 2021   14:24 Diperbarui: 30 November 2021   14:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di masa sekarang, banyak orang yang mulai menjadi vegan atau vegetarian agar selain mengurangi kekerasan pada hewan, mereka aware terhadap bagaimana industri peternakan merupakan salah satu yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. 

Penelitian yang dilakukan oleh Michigan State University dengan judul Climate change and livestock: Impacts, adaptation, and mitigation menyatakan bahwa "Global demand for livestock products is expected to double by 2050, mainly due to improvement in the worldwide standard of living. 

Meanwhile, climate change is a threat to livestock production because of the impact on quality of feed crop and forage, water availability, animal and milk production, livestock diseases, animal reproduction, and biodiversity."  Yang dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2050 nantinya permintaan akan produk hasil dari peternakan akan melonjak sebanyak 2 kali. 

Hal tersebut menjadi ancaman dikarenakan perubahan iklim yang terjadi terutama karena peningkatan standar hidup di seluruh dunia. Sementara itu, perubahan iklim merupakan ancaman bagi produksi ternak karena berdampak pada kualitas tanaman pakan dan hijauan, ketersediaan air, produksi ternak dan susu, penyakit ternak, reproduksi hewan, dan keanekaragaman hayati. 

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), daging dan produk susu menyumbang sekitar 14,5% dari emisi gas rumah kaca  global. Produksi ternak juga dikaitkan dengan deforestasi karena banyak pohon sengaja ditebang untuk membuka lahan bagi ternak.

hal ini membuat orang selain aware terhadap perubahan iklim yang terjadi, orang mulai mengurangi mengkonsumsi produk hasil peternakan dengan menjadi vegan ataupun vegetarian. 

Banyak inovasi yang telah di buat dengan adanya bahan bahan nabati yang digunakan sebagai konsumsi utama untuk penyerapan nutrisi. Agar seperti makanan pada umumnya yang dikonsumsi, banyak teknik ataupun bahan bahan yang digunakan. Salah satu contoh yang dapat dilihat adanya pembuatan daging ayam dengan memakai gluten dari tepung terigu.

Menurut Hellosehat.com, gluten  adalah protein yang ditemukan dalam biji-bijian, gandum, rye, barley dan triticale. Gluten bertindak seperti lem yang membantu  makanan  menempel satu sama lain dan mempertahankan bentuknya. 

Gluten memiliki dua jenis  protein utama: glutenin dan gliadin. Ketika tepung dan air dicampur, protein gluten membentuk jaring lengket dengan tekstur lengket. Sifat perekat ini membuat adonan menjadi elastis dan memberikan tekstur bergelembung dan kenyal pada roti  saat dipanggang.

Cara yang digunakan yakni dengan merendam tepung terigu dengan air hingga menjadi adonan (agar terbentuk gluten) lalu setelah menjadi adonan, adonan tersebut akan dicuci dengan air dingin hingga starch (tepung) dari adonan tersebut akan terbilas  hingga tersisa hanya glutennya saja. 

Setelah itu gluten tersebut akan diberi bumbu layaknya membumbui ayam pada umumnya. Lalu gluten akan diikat agar terbentuk serat seperti daging. Lakukan hal ini sebelum membumbui agar dapat memudahkan untuk membuat ayam vegan tersebut. Setelah itu, ayam vegan tersebut dimasak menggunakan minyak goreng, lalu dapat disajikan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun