Mohon tunggu...
Elda Oktaviani
Elda Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Mahasiwa Sekolah Vokasi IPB 58

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gejala dan Dampak Virus Corona

15 Juli 2021   12:15 Diperbarui: 15 Juli 2021   12:59 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui virus corona atau COVID– 19 saat ini telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Berawal dari munculnya virus korona di kota wuhan, China yang sudah menginfeksi lebih dari 20 juta umat manusia di dunia. Di berita pemerintahan Indonesia sendiri, sudah terdapat 100.000 lebih penduduk  yang terinfeksi oleh COVID-19. Dampak dari corona menyebabkan pandemic yang mengakibatkan mereka mulai kehilangan pekerjaan dan memicu munculnya kasus kematian baru yaitu “kelaparan” (CNN Indonesia, 2020).

Penyakit virus  corona adalah penyakit menular yang disebabkan oleh penyakit pernafasan akut yang parah. Kasus pertama yang diketahui adalah virus corona di Wuhan China pada bulan desember 2019. Sekarang virus ini telah menyebar ke seluruh dunia yang menyebabkan pandemic sedang berlangsung. Data ini mengalami peningkatan yang sangat luar biasa dari tahun sebelumnya. Selama pandemic COVID-19 ini pula, masyarakat juga terpaksa untuk tetap #dirumahsaja demi memutus rantai penyebaran virus (Sheria, 2020).

Virus corona tersebut dapat terhirup melalui mulut, hidung atau mata seseorang melalui sentuhan. Virus corona dapat tetap melayang di udara selama beberapa menit hingga jam. Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ke orang lain hingga dua hari sebelum mereka sendiri menujukkan gejala, dan juga orang yang tidak mengalami gejala. Maka dari itu harus mematuhi protocol agar terhindar dari virus corona.

Gejala COVID-19 ini bervariasi seperti demam, batuk, panas, kelelahan, kesulitan bernafas, dan kehilangan indra penciuman dan pengecap. Gejala mulai satu sampai empat belas hari setelah terpapar virus. Virus korona menyerang kepada seluruh manusia, mau itu remaja, orang tua hingga balita. Orang yang lebih tua berada pada resiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan gejala yang parah. Beberapa orang terus mengalami berbagai efek selama berbulan bulan setelah pemulihan.

Gejala COVID-19 yang orang sering temui atau umum seperti demam, batuk, kelelahan seperti tadi yang sudah di jelaskan di atas. Gejala serius seperti kesulitan bernafas atau sesak, nyeri dada dan hilangnya kemampuan berbicara segara cari bantuan medis jika mengalami gejala serius. Agar cepat ditangani dan diberi tindakan lanjut (detik.com, 2020).

Orang yang positif virus corana harus mengikuti isolasi mandiri selama 14 hari. Selama 14 hari di isolasi orang yang terpapar harus menjaga kesehatan dan mejaga pola makan. Supaya meningkatkan imun tubuh kita. Semisal kita tidak bisa mencium aroma, mengatasinya bisa dengan cara minum air kelapa ditambah lemon, madu dan garam.

Virus korona yang kemarin menyebabkan lockdown tahun 2020 dimana mana yang menyebabkan supermarket, mall, dan sekolah ditutup. Sehingga sekolah menerapkan sekolah daring. Sampai tahun 2021 covid sudah mulai mereda dan isunya sekolah akan tatap muka kembali. Tapi sampai sekarang belum ada kebijakan sekolah tatap muka.

Bulan juli ini virus korona meningkat lagi yang menyebabkan penetapan  PPKM darurat di wilayah provinsi Jawa dan Bali. Penetapan ini di mulai dari tanggal 3 sampai 20 juli (kompas.com, 2021). Selama PPKM kita sebaiknya #dirumahsaja juga untuk membantu memanimalisir virus corona. Tetap stay safe jangan pergi-pergi kalau tidak penting, jangan ke tempat kerumunan.

Indonesia juga melakukan vaksinasi, dikutip dari detik.com PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah meluncurkan sentra vaksinan COVID-19. Progam ini bekerjasama dengan kementrian kesehatan dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19. Ada 7 jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonsia. Mentri Kesehatan Budi Gunadi  Nomor HK.0107/12758/2020 telah mjenetapkan vaksin corona yang beredar di Indonesia. Jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia yaitu vaksin yang diproduksi PT Bio Farma, Oxford-AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Pfizer-BioNTech, dan Sinovac (nabila ,f 2021).

Kita harus mengikuti protokol kesehatan dan tindakan sosial distancing seperti jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhkan tangan yang tidak dicuci dari wajah, dan menggunakan hand sanitizer. Masker atau penutup wajah yang telah di rekomendasikan di tempat umum untuk meminimalisir resiko penularan. Disini tenaga kesehatan juga memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat. Mereka sebagai garda terdepan untuk menyembuhkan pasien covid-19.

Daftar pusaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun