" Kita tidak usah membuat jadwal untuk bertemu, jika memang kita harus bertemu biarKan  takdir yang mempertemukan kita.... "
 Tentu kamu masih ingat dengan kata-kata yang ku ucapkan di akhir berjumpaan kita 7 tahun yang lalu. Dan apa jadi nya bila takdir menjadwab hal itu hari ini ?
Ya,  hari ini takdir menjawab dengan mempertemukan kita kembali. Suatu hal yang tidak pernah terlintas lagi di benak ku beberapa tahun belakangan ini untuk bertemu dengan mu. Walaupun kita dalam masih satu kota yang sama, mengunjungi  mall, supermarket , bisokop, tempat hiburan, restoran yang sama dan jalan raya yang kita lewatinpun sama. Tapi apa daya ketika takdir masih enggan untuk mempertemukan kita.
Hari ini takdir mempertemukan kita di sebuah restoran cepat saji. Dari ceritamu aku tahu sekarang sudah ada gadis kecil dalam hidup mu. Gadis kecil yang kamu beri nama Malika, nama yang dulu sering aku jawab ketika kamu menanyakan nama bila kelak kita mempunyai anak.
Ternyata kamu masih menggunakan cicin yang aku berikan di hari ulang tahun mu. Cicin itu masih ada di jari manismu. Hal yang masih aku ingat tentang cicin itu adalah saat aku ingin menukarnya dengan nada marah kamu bilang " aku gak mau tukar cicin ini, kamu masih ingatkan ini cicin belinya waktu kemana-mana kita masih naik angkot ". Kalau ingat hal itu aku hanya bisa tersenyum.
Terima kasih untuk pertemuannya dan biarlah takdir yang akan mengatur untuk pertemuan berikutnya...