Mohon tunggu...
elangyk98
elangyk98 Mohon Tunggu... Penulis - enterprenuer

Lahir di kota Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Toleransi ala Felix Siauw dan Ustad Abdul Somad (UAS)

26 Desember 2018   17:32 Diperbarui: 26 Desember 2018   17:43 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : http://jadiberita.com

Sebenarnya  sudah agak terlambat penulis membahas Toleransi yang berkaitan dengan Ucapan Selamat Hari Natal oleh Umat muslim kepada pemeluk Agama Nasrani, yang sudah berlalu 1 hari yang lalu.  Tetapi berhubung persoalan ini berulang terus, penulis tertarik membahas pendapat Felix Siauw dan UAS tentang alasannya menolak mengucapkan Selamat Hari Raya Natal kepada sebangsanya ya ng berbeda iman dengan dirinya.

Felix Siauw dan UAS mempunyai  sikap yang sama dalam memandang Hari Raya Natal bagi umat Kristiani.  Mengucapkan Selamat Hari Raya kelahiran Nabi Isa itu sama saja dengan melanggar akidahnya karena mengakui Yesus sebagai Anak dari Tuhan. UAS dalam ceramahnya juga menyebutkan 3 hal keharaman apabila seorang Muslim mengucapkan Selamat Hari Raya Natal. 

Yang pertama, mengakui adanya Tuhan lain selain Allah dan mengakui Tuhan beranak, Kedua  pengakuan tgl 25 Desember sebagai Kelahiran Nabi Isa, padahal  menurut beliau kelahiran Yesus kapan tepatnya juga tidak diketahui, Tanggal ini dianggap sebagai merayakan Dewa matahari yang pertama kali digagas oleh Kaisar Romawi. Yang ketiga atau yang terakhir,  mengakui  kalau Nabi Isa, kematiannya di Salib, padahal menurut UAS , Sesuai Kitab Sucinya, Yang disalib adalah Yudas Iskariot, murid Nabi Isa yang berkhianat  yang diserupakan olehNYA.

Setali tiga uang dengan UAS, Felix Siauw tidak kurang dan tidak lebih mempunyai pendapat yang hampir sama dengan UAS. Dalam Youtube-nya tertanggal 23 Desember, menampilkan dirinya dengan ayahnya  dan mencoba menjelaskan alasan penolakan mengucapkan Selamat Natal kepada kedua orang tuanya karena Ucapan itu merusak akidahnya.   Felix  menganggap bahwa tidak mengucapkan Merry Chrismas  kepada ayahnya, tidaklah melanggar toleransi.  Menurut Felix Toleransi berarti orang Nasrani juga harus memahami apa yang diyakininya.

Apakah  benar seperti itu ?

Penulis tidak akan membahas dari segi agama, karena Negara Indonesia bukanlah negara Agama tetapi Negara Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Merupakan Hak dari Felix dan UAS mempunyai pendapat seperti itu  atas keyakinannya.  Penulis akan meninjau maksud dan makna Toleransi .

Apakah Makna Toleransi secara Umum, yang paling mudah melihat definisi Toleransi dalam  wikipedia Bahasa Indonesia. Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai  antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkupannya dan seterusnya .. Bisa dilihat di sini.

Dari definisi sederhana ini, Toleransi melibatkan 2 arah, yang bertoleransi dan yang ditoleransi, sikap saling menghormati. Kalau yang satu pihak menolak untuk menghargai pihak lain sedangkan menuntut pihak lain untuk bertoleransi kepada pihak dan golongannya  berarti itu berat sebelah dan menang-menangan sendiri.  Sikap Felix dan UAS yang menuntut kelompok lain untuk memahami  terhadap kepercayaannya namun tidap bersikap sebaliknya ini namanya anda tidak bertoleransi.

Toleransi tidak membutuhkan pengakuan atau pengetahuan   anda dan menafsirkannya kepercayaan pihak lain, tapi yang dituntut adalah Sikap anda untuk saling menghormati, hanya sesederhana itu,   tidak lebih .

Kalau semua orang bersikap seperti Felix Siauw dan UAS, habislah keberagaman dan budaya di Indonesia. Karena masing-masing mempunyai anggapan kepercayaan dan keyakinannyalah  yang paling benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun