Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misteri Sosok "Madam" pada Lingkaran Kasus Bansos Covid-19

22 Januari 2021   19:44 Diperbarui: 22 Januari 2021   19:54 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Detiknews.com


HARI ini, Jumat (22/1) media sosial twitter trending dengan #TangkapMadam (tagar tangkap madam). Hingga pukul 19. 07 WIB, tagar ini sudah di-tweet oleh sekitar 15,9 ribu orang. 

Merasa penasaran dengan tagar tersebut, saya coba menelusurinya dengan cara membaca sebagian cuitan-cuitan di dalamnya. Ternyata, maksudnya adalah tentang adanya dugaan aliran dana kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang melibatkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara. 

Ditenggarai, hasil korupsi dana bansos tersebut mengalir pada salah seorang elite PDI Perjuangan, berjenis kelamin perempuan. Kendati begitu, tidak jelas siapa elite partai perempuan dimaksud. Boleh jadi netizen tidak berani terang-terangan menyebut sosok dimaksud, karena takut terjebak fitnah. Pastinya mereka paham hal ini bisa diseret ke ranah hukum apabila menuding tanpa bukti. 

Sebelum mengulik sosok "Madam", ada baiknya sedikit mengingatkan tentang kasus korupsi bansos ini. 

Pada awal bulan Desember 2020, publik dikejutkan dengan peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap beberapa orang pejabat Kementrian Sosial (Kemensos). Penangkapan itu diduga terkait dengan korupsi program bantuan sosial atau bansos di Kementrian tersebut dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Eh, setelah beberapa pejabat Kemensos dan vendor penyedia barang digelandang ke gedung merah KPK, tak lama berselang, orang tertinggi di kementrian ini, Mensos Juliari Batubara pun menyerahkan diri. Kontan, publik pun makin terkejut. Bisa-bisanya para pejabat negara ini menggerogoti anggaran yang sedianya untuk masyarakat terdampak pandemi. 

Dalam perkembangannya, Juliari diduga telah menerima jatah Rp 10 ribu dari setiap paket sembako senilai Rp 300 ribu per paket. KPK menduga, setidaknya Juliari Batubara sudah menerima Rp 8,8 miliar. 

Tak sampai di situ. Kekagetan publik makin menjadi, saat Majalah TEMPO membuat laporan khusus terkait penyelewengan dana bansos dimaksud. Dalam pemberitaannya, putra sulung Presiden Jokowi yang baru saja memenangi Pilkada Kota Solo, Gibran Rakabuming disebut-sebut terseret. 

Gibran diduga turut merekomendasikan PT Sritex untuk memenangi pengadaan goodie bag bansos. Atas tuduhan itu, media sosial, khususnya twitter ramai-ramai menganalogikan Gibran dengan sebutan "anak pak lurah". 

Namun begitu, tuduhan miring tersebut langsung dibantah keras Gibran. Ayah Jan Ethes ini bahkan mempersilahkan pihak-pihak yang tidak percaya untuk menelusuri hal tersebut ke PT Sritex. 

Sepertinya, kasus korupsi dana bansos ini terus bergerak liar. Ibarat bola salju, makin lama bentuknya semakin membesar. Lagi, Majalah TEMPO yang mencetuskan kata baru. Yaitu "Madam". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun