Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Berat Nyapres, Jokowi Mainkan Langkah Caturnya?

3 Januari 2021   20:32 Diperbarui: 3 Januari 2021   22:00 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dukungan dari FPI dan koleganya ini yang membuat Prabowo menjelma sebagai lawan kuat Jokowi. Meski selalu kalah, perbedaan suaranya tidak beda jauh. Sebab, kelompok yang digawangi Habib Rizieq ini selain militan juga memiliki pendukung dengan jumlah besar. 

Selain itu, FPI dan koleganya memiliki kisah manis dengan Anies. Mereka pernah mengantarkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017. 

Nah, sepertinya nostalgia indah ini ingin kembali dirajut. Salah satunya dengan cara memulangkan Habib Rizieq yang telah menetap di Arab Saudi lebih dari tiga tahun. Keberadaan Imam Besar FPI itu sangat dibutuhkan. Sebab, sejauh ini hanya dia yang mampu menggalang ikatan kuat diantara para pendukungnya. 

Dengan dukungan partai politik cukup, ditambah kekuatan penuh dari FPI dan kolega, serta elektabilitas Anies yang tinggi tentu akan menjadi ancaman bagi lawan-lawan politik dari kelompok pemerintah. Baik itu, Prabowo, Puan Maharani, Ganjar Pranowo atau Sandiaga Uno. Sementara Ridwan Kamil masih belum jelas posisinya. 

Agar nama Anies tidak melambung dan menjadi ancaman serius, dibutuhkan langkah jitu untuk meredamnya. Caranya, melemahkan citra Anies dan memporak-porandakan para pendukungnya. Dan, sepertinya mulai menuai hasil. 

Habib Rizieq saat ini tidak bisa bebas bergerak, lantaran ditahan Polda Metro Jaya. Sementara, FPI sejak 30 Desember 2020 telah dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi terlarang. 

Dengan nyungsepnya Habib Rizieq dan FPI, pendukung militan Anies dengan sendirinya wassallam. Ya, mereka telah mendeklarasikan organisasi baru dengan nama Front Persatuan Islam. Namun, mereka tidak akan bisa sekuat dan segarang dulu, karena ruang geraknya pasti dibatasi. Terlebih, mereka sepakat tidak akan mendaftarkan diri ke Kementrian Dalam Negeri. Dengan begitu, organisasi ini tak ubahnya sekelompok grup arisan belaka. 

Sementara untuk menenggelamkan citra Anies, Mensos Risma adalah jawabannya. Semenjak dilantik, wanita bernama lengkap Tri Rismaharini ini langsung membuat gebrakan di Wilayah Jakarta. Dia melakukan blusukan ke tempat-tempat yang jarang dikunjungi Anies sendiri selaku Gubernur. 

Di sana, Risma tidak hanya menampung aspirasi dan beramah-tamah dengan masyarakat bawah, melainkan berjanji akan memberikan solusi. Kontan saja, aksinya ini melambungkan nama Risma di mata masyarakat ibu kota, sekaligus menenggelamkan citra Anies. 

Jika dicermati, emang agak janggal juga gebrakan Risma ini. Sebagai Mensos, tanggungjawab dia adalah seluruh warga masyarakat tanah air, bukan hanya penduduk Jakarta. Di Jakarta, tentunya ada Dinas Sosial yang mengurusi masalah masyarakat bawah. 

Namun, ini mungkin bagian dari strategi politik. Sebelum melangkah lebih jauh, Risma mengedepankan masyarakat yang berada dekat dengan kantornya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun