Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon Tetap Tak Berkutik di Hadapan Jokowi

29 Desember 2020   16:57 Diperbarui: 29 Desember 2020   17:21 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca Partai Gerindra bergabung dengan pemerintah, entah berapa banyak narasi-narasi kritik Fadli Zon, baik lewat lisan maupun tulisan. Bahkan tak hanya itu, dia juga kerap menciptakan framing-framing yang bermaksud menyudutkan pemerintah. 

Terbaru, Fadli terus saja ikut nimbrung atas sengkarut yang terjadi antara pemerintah dengan Habib Habib Rizieq Shihab dan Front Pembela Islam (FPI). Banyak pihak percaya sikap Fadli ini semata-mata demi kepentingan politik. 

Namun begitu, terlalu ikut campurnya Fadli dalam kisruh internal ormas Islam dimaksud tetap saja mengancam kedaulatan pemerintah. Bukan mustahil, memancing publik bahwa pemerintah sebagai pihak bersalah. 

Perseteruan pemerintah dengan FPI meruncing saat Kodam Jaya turun dan mencopoti atribut Imam Besar FPI. Baik itu baliho maupun spanduk. 

Atas peristiwa ini Fadli langsung bereaksi. menurutnya penertiban atribut Habib Rizieq sama sekali bukan kewenangan TNI. Fadli juga meminta tentara jangan mau diseret ke ranah politik. Kecuali dwi fungsi ABRI hendak dihidupkan kembali. 

Saat enam laskar FPI tewas ditembak Polda Metro Jaya di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50, salah seorang mantan aktivis 98 ini saklek menyalahkan pihak kepolisian. Menurutnya, hal tersebut merupakan pelanggaran HAM berat. Padahal, polisi telah menjelaskan, kejadian itu akibat adanya perlawanan dari laskar dengan menggunakan sajam dan senpi. 

Namun demikian, Fadli seolah tidak peduli dengan segala keterangan polisi. Dia lebih percaya atas narasi-narasi yang dibangun oleh pihak FPI. Katanya, anggota FPI tidak pernah dibekali senjata apapun. Intinya, Fadli memang hendak menyudutkan pemerintah, khususnya pihak kepolisian. 

Kemudian, saat Habib Rizieq ditahan Polda Metro, Fadli kembali berkoar. Dia menyatakan telah terjadi ketidakadilan atas ditahannya Rizieq. Imam Besar FPI tersebut menurutnya seorang ulama pemberani yang menyuarakan kebenaran di tengah fitnah dan kemunafikan. 

Terakhir soal lahan Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Bogor milik Habib Rizieq yang disomasi PTPN. Fadli pun ikut berkomentar. Katanya, apa yang terjadi itu merupakan bentuk diskriminasi terhadap FPI dan Habib Rizieq. Padahal, sudah jelas-jelas lahan tersebut adalah milik PTPN. Jamak bila mereka menginginkan lahannya kembali. 

Dari segenap nyanyian Fadli di atas, bisa kita simpulkan bahwa dia hanya mencari pembenaran menurut versinya sendiri. Tanpa mau melihat fakta yang sebenarnya terjadi. 

Fadli sepertinya memanfaatkan momen-momen apa saja yang bersinggungan dengan pemerintah, untuk kemudian dijadikannya panggung kritik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun