Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepolisian Batasi Ruang Gerak FPI, Mahfud MD Malah Beri "Nafas Buatan"

28 Desember 2020   20:20 Diperbarui: 28 Desember 2020   20:40 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


IBARAT sebuah pohon, Front Pembela Islam (FPI) saat ini tengah dalam kondisi hampir tumbang. Akar-akarnya yang asalnya begitu kokoh dan kuat, satu per satu dipotong. 

Ya, sebut saja akar dimaksud adalah para petinggi FPI itu sendiri. Misal, Habib Rizieq Shihab yang saat ini tengah menjadi tahanan Polda Metro Jaya. 

Kemudian ada nama Haikal Hasan yang juga terlibat kasus hukum karena dianggap menyebarkan berita bohong. Saat ini Sekretaris Center HRS ini tengah dikarantina terlebih dahulu sebelum akhirnya diperiksa lebih lanjut. 

Pun, dengan Munarman. Sekretaris Umum (Sekum) FPI ini juga statusnya sebagai terlapor. Pernyataannya yang mengaku FPI tidak pernah dibekali senjata tajam (sajam) atau senjata api (senpi) pasca tewasnya enam laskar pengikut Habib Rizieq dianggap berbohong. Fakta atau jejak digital justru membuktikan sebaliknya. 

Status tiga petinggi FPI yang sedang berurusan dengan hukum dianggap sejumlah kalangan telah membuat FPI rapuh. Ormas Islam ini tinggal menunggu tumbang. 

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya anggota FPI yang ditangkap, karena terlibat berbagai masalah. Terus, ada juga yang mengundurkan diri. Baik dari kepengurusan atau keanggotaan. 

Hampir tumbangnya FPI tentu tak lepas dari sikap pemerintah melalui aparat kepolisian yang terus membatasi ruang geraknya. Aparat kepolisian yang asalnya seolah tak berdaya atas segala tindak-tanduk Habib Rizieq cs, mampu membalikan keadaan. 

Di bawah kepemimpinan Fadil Imran, polisi Polda Metro Jaya seolah tidak memberi kesempatan FPI untuk lebih besar dan berkembang lagi. Siapapun anggota FPI yang mencoba berulah langsung ditindak tegas. Pun, dengan aparat-aparat kepolisian di wilayah lain sepertinya bakal melakukan hal serupa. 

Eh, di saat aparat keamanan tengah serius membatasi ruang gerak FPI, Menkopolhukam Mahfud MD malah merangkulnya. Ibarat kata, ada seorang manusia sedang pingsan akibat kelelep, mantan Ketua MK ini memberinya nafas buatan. 

Belum lama ini, Mahfud MD kembali membuat kejutan. Dia menyatakan bahwa soal lahan yang dimanfaatkan FPI untuk Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariah di Megamendung, Bogor bisa dilanjutkan penggunaannya sebagai pesantren. Termasuk FPI sendiri boleh menggunakannya. 

"Kita lihat nanti. Kalau saya berpikir begini. Itu kan untuk keperluan pesantren ya teruskan saja untuk keperluan pesantren. Tapi, nanti yang ngurus misalnya majelis ulama, NU, Muhammadiyah gabunglah termasuk kalau mau FPI bergabung di situ," ujar Mahfud dalam diskusi bertajuk Masalah Strategis Kebangsaan dan Solusinya, secara virtual, Minggu (27/12). Dikutip dari Okezone.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun