Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandi dan Risma Masuk Kabinet, Prabowo Kalah Pamor dari Mega

25 Desember 2020   14:51 Diperbarui: 25 Desember 2020   15:00 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEROMBAKAN atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) jilid II telah dilaksanakan di Istana Negara, pada Rabu (23/12). Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi melantik enam menteri baru menggantikan nama-nama sebelumnya. Ada yang dinilai kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya, dan ada pula yang tersandung masalah kasus korupsi. 

Sekadar mengingatkan, keenam nama menteri baru tersebut adalah Tri Rismaharini sebagai Mensos menggantikan Juliari Peter Batubara, Sandiaga Uno menjadi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebelumnya dijabat Wishnutama. 

Kemudian, ada nama Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan. Ketua GP Ansor Yaqut Kholil Kaumas menggantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Ada pula nama Sakti Wahyu Trenggono mengganti Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP dan Muhammad Luthfi diangkat sebagai menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. 

Perombakan kabinet tersebut dinilai sebagian pihak sebagai wujud keseriusan Presiden Jokowi dalam membenahi kinerja para pembantunya yang dipandang masih kurang maksimal. Maka, dengan hadirnya nama-nama baru di kabinetnya diharapkan bisa menjawab segala kekurangan yang terjadi pada pemerintahan Presiden Jokowi di tahun sebelumnya. 

Meski begitu, ada juga yang menilai reshuffle kabinet ini tidak akan banyak berpengaruh bagi performa tim kabinet secara keseluruhan. Sebab, masih ada nama-nama menteri yang dipilih berdasarkan komitmen atau jatah politik partai tertentu. Selain itu, tidak mewakili basis akademi yang dimiliki masing-masing menteri. 

Misal, posisi Menkes yang sekarang digawangi oleh Budi Gunadi Sadikin. Dia sama sekali bukan berbasis ilmu kesehatan atau dokter, melainkan seorang jebolan Fisika Nuklir ITB. 

Namun, Presiden Jokowi tentu tidak sembarang memilih nama. Dia pasti telah melewati serangkaian proses dan bahkan mungkin tes kelayakan sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan kepada enam menteri yang baru dilantik. Kita sebagai warga negara dan masyarakat biasa hanya bisa berharap, semoga kinerja para menteri baru ini sesuai ekspektasi. 

Prabowo Kalah Pamor 

Dari nama-nama keenam menteri yang baru dilantik kemarin, ada dua nama yang cukup menyita perhatian penulis. Mereka adalah Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno. 

Ditengarai, hadirnya dua nama menteri tersebut adalah bagian dari jatah kursi kosong yang dimiliki oleh partai politiknya masing-masing. Diketahui, sebelumnya dua menteri Jokowi dicokok KPK karena tersandung kasus korupsi, sehingga harus menanggalkan jabatannya. Keduanya adalah Mensos Juliari Batubara dari PDI Perjuangan dan Menteri KKP Edhy Prabowo dari Partai Gerindra. 

Nah, untuk kembali mengisi jatah kursi kosong tersebut, hadirlah Risma---sapaan kecil Tri Rismaharini dari PDI Perjuangan dan Sandi---nama kecil Sandiga Solahudin Uno dari Partai Gerindra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun