Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita ODOL dan Kisah Tragis Habib Rizieq

24 Desember 2020   19:53 Diperbarui: 24 Desember 2020   19:56 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


MASIH ingat peristiwa tabrakan beruntun yang terjadi di Ruas Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, lebih dari setahun lalu? Ya, tabrakan beruntun tersebut berdasarkan berita-berita yang beredar di media massa melibatkan 21 unit kendaraan. 

Siapa yang mau mengalami tabrakan beruntun? Amit-amit, siapapun pasti tak menghendakinya. Rejeki beruntun baru mau. 

Tapi, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sekuat apapun kita menghindar, jika sudah digariskan sang Maha Kuasa, siapa mampu mengelak.. Begitupun dengan peristiwa maut tabrakan beruntun di Tol Cipularang. 

Usut punya usut, peristiwa naas itu dipantik oleh sebuah kendaraan berat atau truk menabrak dari arah belakang, karena tak bisa mengendalikan laju kendaraannya disebabkan remnya blong. Adapun ikhwal blongnya rem truk dimaksud menurut keterangan pihak kepolisian disebabkan oleh ODOL (overdimension overloading) alias melebihi batas muatan yang semestinya. 

Masih di Ruas Tol Cipularang, tabrakan beruntun yang diakibatkan ODOL kembali terjadi belum lama ini. Tepatnya, Kamis (3/12) lalu. Dilansir dari iNEWS.id, peristiwa yang terjadi di dua lokasi, KM 84.800 jalur A dan KM 89 jalur A melibatkan empat kendaraan dan menyebabkan satu korban jiwa. 

Memang terjadinya kecelakaan lalu lintas kerap disebabkan oleh kelalaian sopir. Misal tak mematuhi rambu lalu lintas, lalai atau bahkan sengaja melebihkan muatan dari kapasitas semestinya alias ODOL. Sungguh disayangkan, mereka hanya mementingkan keuntungan, tanpa peduli keselamatan jiwanya atau pihak lain yang jadi korban. 

Nah, kaitannya dengan kata beruntun, nyatanya tak hanya soal tabrakan kendaraan bermotor. Nasib apes pun rupanya bisa juga terjadi beruntun dalam kehidupan manusia. 

Bukan bermaksud memojokan, nasib apes beruntun tersebut sepertinya cocok dialamatkan pada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. 

Ya, satu demi satu nasib tragis dialami oleh Habib Rizieq. Beruntun tak ubahnya tabrakan yang terjadi di Ruas Jalan Tol Cipularang. Seperti telah disinggung di atas. 

Begitu tiba di tanah air, Rabu (10/11) pentolan FPI ini langsung mendapat serangan atau cibiran dari Nyai---nama panggilan selebritis tanah air, Nikita Mirzani. Tak tanggung, seleb sarat kontroversi itu menyebutnya tukang obat. Padahal, oleh para pengikutnya, Rizieq sangat dihormati. 

Sebelum Rizieq Shihab ditetapkan tersangka dan kemudian ditahan atas pasal penghasutan, enam laskarnya tewas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM oleh polisi Polda Metro Jaya. Tak berhenti, beberapa orang dekat mulai dilaporkan pada pihak kepolisian. Misal, Haikal Hasan dan Munarman. Pun dengan beberapa pengikutnya, karena ujaran kebencian dan asal main ancam dengan cara yang mengerikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun