Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Mahfud, Bukan PSBB yang Bikin Stress, tapi...

3 Mei 2020   19:41 Diperbarui: 3 Mei 2020   19:39 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BARU-baru ini Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, melalui siaran langsung di Instagramnya, @mohmahfudmd, Sabtu (2/5), mengatakan bahwa pemerintah sedang mengkaji atau memikirkan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Maksud relaksasi ini lantaran pemerintah menyadari, jika masyarakat terlalu dikekang bisa menimbulkan rasa stress. Dan jika ini terjadi, maka akan berpotensi menurunkan atau melemahkan sistim kekebalan tubuh atau imunitas, sehingga tubuh menjadi lemah.

PSBB itu sendiri adalah sebuah aturan pemerintah dalam upayanya memutus rantai penyebaran virus corona atau covid-19 yang dalam lebih dua bulan terakhir ini merebak di tanah air.

Prinsip dasar dari aturan ini yaitu bagaimana masyarakat diharuskan senantiasa mengurangi aktifitas yang kurang perlu, mengurangi interaksi sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing).

Guna muwujudkan PSBB ini berjalan epektif, maka beberapa aktifitas diberhentikan sementara atau dilakukan di rumah saja (work from home).

Itulah prinsip dasar dari PSBB yang sejauh ini sudah diberlakukan di beberapa wilayah di tanah air, termasuk tempat kelahiran penulis, Sumedang.

Benarkah masyarakat merasa di kekang san stress akibat adanya pemberlakuan PSBB ini, seperti diutarakan Mahfud MD?

Penulis rasa tidak sepenuhnya benar. Sebab, masyarakat termasuk penulis sendiri tidak merasa ada kekangan dalam hal ini. Ya, jika kita sedikit membatasi pergerakan atau aktifitas memang harus diakui benar adanya. Sebab, hal ini demi keselamatan dan kesehatan masyarakat sendiri, jangan sampai terpapar oleh virus asal Wuhan, China tersebut.

Jadi kesimpulannya, penulis rasa PSBB sama sekali tidak membuat masyarakat termasuk penulis stress dan merasa terkekang. Justru yang membuat masyarakat stress adalah bukan PSBB-nya, tapi jaminan hidup yang dijanjikan pemerintah itu sendiri.

Setidaknya hal ini, dapat penulis lihat dan saksikan di lingkungan terdekat. Masyarakat masih bisa berinteraksi seperti biasa meski harus dibatasi, dan masih ada masyarakat yang menjalankan usahanya, seperti berjualan, atau bekerja sebagai sopir angkutan umum dan ojek online.

Hanya saja, penghasilan mereka sangat jauh menurun semenjak adanya wabah pandemi covid-19, lalu dibarengi oleh aturan PSBB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun