Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pesan Onar Ravio Putra dan Mahfud MD yang Buat Polisi Kernyitkan Dahi

25 April 2020   19:22 Diperbarui: 25 April 2020   19:23 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BEBERAPA waktu lalu, tepatnya Kamis malam, (23/4/2020), aktivis Ravio Putra ditangkap oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya, Jakarta. Peneliti kebijakan publik dan pegiat demokrasi ini ditangkap lantaran diduga telah menyebarkan informasi berbau provokasi untuk tindakan onar, lewat pesan WhatsApp.

Namun, tak berselang lama, atau keesokan harinya, Jumat (24/4/2020), Ravio Putra kembali dibebaskan. Sebab tuduhan yang disangkakannya tersebut ternyata tidak terbukti.

Pesan provokatif yang disebarkan lewat telpon genggam Ravio tersebut untuk dugaan sementara telah diretas oleh oknum tidak dikenal. Karena itu, saat diperiksa oleh pihak Polda Metro Jaya, Jakarata, status anak muda ini adalah sebagai saksi.

Boleh jadi, maksud si peretas adalah ingin memanfaatkan momentum dan menjerumuskan Ravio. Sebab, sebelum terjadinya penangkapan terhadap pria berkacamata yang pernah menimba ilmu di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini memang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Teranyar, Ravio sempat mengkritisi Staf Khusus Jokowi, Billy Mambrasar yang diduga kuat terlibat konflik kepentingan dalam proyek-proyek pemerintah di Papua. Kemudian, dia juga terbilang sering melemparkan kritiknya melalui media sosial segala hal yang dilakukan pemerintah terkait penanganan dan pencegaha virus corona atau covid-19 di tanah air.

Dibebaskannya Ravio ternyata cukup menarik perhatian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Dalam hal ini, Mahfud seakan menyesalkan sikap atau tindakan polisi yang terlalu gegabah dan gampang melakukan penangkapan terhadap seseorang termasuk Ravio Putra.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut berharap penangkapan terhadap Ravio menjadi pelajaran bagi aparat kepolisian untuk lebih menahan diri agar tidak sembarangan melakukan penangkapan tanpa atau belum benar-benar ada bukti kuat.

"Pelajaran untuk aparat kita menahan diri juga, kalau tidak ada bukti yang kuat, anggap saja itu sebagai kritik," kata Mahfud dalam sebuah video yang dibagikan Humas Kemenko Polhukam kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020). Dikutip dari Kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun