PANDEMI virus corona atau covid-19 hingga saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi seluruh penduduk di muka bumi. Betapa tidak, sejak ditemukan akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China hingga sekarang sudah memasuki pekan pertama bulan April 2020, angka kematian yang diakibatkan virus ini melampaui 60 ribu jiwa yang tersebar di berbagai negara.
Dari total jumlah angka kematian akibat virus corona ini, Italia masih tercatat sebagai negara yang paling parah, disusul Spanyol dan Amerika Serikat.
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari Worldmeters, per Minggu (5/4/20) pagi, tercatat jumlah kematian di Italia mencapai 15. 362 orang, Spanyol 11.947 orang dan Amerika Serikat 8.395 orang.
Dengan jumlah kematian yang terjadi tiga negara tersebut membuktikan bahwa keganasan virus corona jauh lebih bergerak liar dan ganas daripada yang terjadi di negara asalnya, China.Â
Untuk angka kematiannya sendiri, negara yang dipimpin Xi Jinpeng ini hanya berada di kisaran 3 ribuan lebih. Jauh di bawah angkat Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Sejauh ini atau menurut rilis data pemerintah yang disampaikan oleh Juru Bicara khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, per Sabtu (4/4/20) jumlah kasus positif yang terinfeksi virus asal Wuhan ini mencapai 2.092 orang dengan 191 diantaranya meninggal dunia dan 160 orang telah dinyatakan sembuh.
Penulis sangat berharap, jumlah kesembuhan pasien positif virus corona ini makin terus bertambah tiap harinya. Aaminn.
Kembali mengulas angka kematian yang diakibatkan ganasnya virus covid-19, patut disyukuri bahwa Indonesia masih terbilang sangat kecil dibanding ketiga negara yang disebutkan di atas tadi. Bahkan dibading dengan Iran, Jerman atau China pun, Indonesia masih jauh di bawah.
Tapi, jangan senang dulu. Tahukah K'ners dan pembaca budiman yang berada di luar sana, meski angka kematiannya masih terbilang kecil, persentase kematian akibat covid-19 ini, Indonesia termasuk yang paling tinggi. Bahkan parahnya pernan mencatat persentase kematian paling tinggi di dunia. Hal ini terjadi pada 1 April 2020 lalu, yakni 9,4 persen dari total 1.677 kasus.
Dilansir dari Suara.com, Peneliti dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Henry Surendra menyatakan, ada 3 alasan kenapa Indonesia mencatat persentase kematian paling tinggi di dunia.
