Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Engkau adalah Badai

26 Januari 2020   13:10 Diperbarui: 26 Januari 2020   13:15 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: genpi.co

Bun..

Bolehkah aku mengatakan sesuatu?Gembala di tengah padang
Berharap hujan
Sirami hati yang sedang gersang

Seruling di tanganku tak lagi indah berbunyi
Gembalaanku tak lagi menoleh walau sekali
Rumput yang telah kau kenali memanglah menggoda
Hingga kau cuek tak ada sapa

Bun..

Gunung bukanlah penghalang
Semilir angin tak mungkin menerpa karang
Kalau hanya sebuah alasan
Pasti ada alasan lain
Hingga asyikmu tak mungkin ingin diganggu

Bun..

Aku adalah gembalamu
Setiap detik menanti kabarmu
Dalam duka dan rindu
Apakah memang hatimu mulai membatu?
Setelah cuaca dingin dan luasnya negeri yang kau kunjungi
Lupa aku ada di sini

Bun..

Gembala juga punya rasa
Hatinya mungkin terluka
Sedih dan kecewa

Jika kau menganggap aku masih ada,
Katakan apa yang sedang terjadi di sana?
Seperti badai
Jangan ada dusta di antara kita
Sebelum seruling di tanganku patah dan ku lempar ke tanah
Lalu, terbang bersama badai, dan hinggap entah di mana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun