Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Road to Final dan Surat Cinta untuk Indra Sjafri

9 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 10 Desember 2019   12:54 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya yang hanya bisa menuntut ini, memberikan sedikit saran.

Pertama : Gunakan strategi menyerang dengan satu dua sentuhan, sebagaimana biasa diperagakan oleh Garuda Muda. Karena, saya yakin, kualitas pemain yang bapak miliki bisa menjalankan strategi tersebut dengan baik. 

Di barisan depan kita punya pemain-pemain cepat dan skill mumpuni pada firi Sadil Ramdani, Egy Maulana Fikri  di sisi sayap kiri dan kanan. Sedangkan di posisi striker ada Osvaldo Haay yang sedang menemukan permainan terbaiknya.

Di berisan tengah, kualitas pemain seperti Evan Dimas, Zulpiandi, Sandrian Abimanyu juga memiliki skill yang tidak kalah dengan pemain-pemain Vietnam. Calon lawan Garuda muda di final.

Dibarisan belakang, kita juga punya jaminan mutu pada diri Asanawi Mangkualam Bahar di sisi kanan pertahanan dan Firza Andika di sisi pertahanan sebelah kiri. Kedua pemain ini, selain kuat bertahan juga mumpuni membantu penyerangan. Belum lagi, posisi bek tengah yang ditempati Bagas Adi dan Andi Setyo, cukup tangguh menggalang pertahanan, ditambah lagi ketenangan penjaga gawang, Nadeo Argawinata juga mampu membuat tenang lini pertahanan.

Kedua: Hindari permainan bertahan yang bapak terapkan saat lawan Vietnam di pertandingan babak penyisihan. Selain tidak akan memaksimalkan kualitas pemain, juga hanya membuat jantung saya dan mungkin para pencinta sepak bola tanah air terpacu kencang dan terus dihantui rasa was-was. Karena, tim lawan begitu sangat leluasa memborbardir lini pertahanan timnas. Masih beruntung, kala itu tidak banyak gol tercipta. Mesti bapak ingat, bahwa keberuntungan tidak akan terus terjadi.

Jadi, menurut hemat saya, bermainlah lepas dan optimalkan kualitas pemain. Saya yakin, Vietnam pun tidak akan seleluasa memainkan bola jika kita bermain dengan pola menyerang.

Ketiga : Lagi-lagi buatlah saya dan pendukung semakin bangga terhadap timnas yang bapak latih. Bawalah emas sepak bola ke tana air. Saya dan yang lainnya siap memberikan dukungan serta doa demi kesuksesan skuad timnas Sea Games Indonesia. Saya yakin, kita bisa.

Bola Kompas.com
Bola Kompas.com
Demikianlah surat dari saya, semoga bapak memaklumi saya yang rindu akan prestasi emas timnas.

Hormat saya

Ttd

Elang Salamina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun