JELANG pekan ke 13, liga primer Inggris dikejutkan dengan pemecatan pelatih Tottenham Hotspurs, Mauricio Pochetino. Pelatih yang musim lalu mampu membawa klub sepak bola dari London Utara menembus final liga champion eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, dianggap pihak manajemen sudah tidak mampu lagi mendongkrak prestasi klub, yang kini terpuruk di posisi 14, klasemen sementara dengan poin 14 dari 12 laga.
Prestasi ini memang terasa aneh bagi Tottenham, yang biasanya selalu bertengger di empat besar klasemen.
Ingin segera mendongkrak perporma tim, manajeman terpaksa memecat Pochetino dan mengontrak Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi liga primer inggris, karena dia pernah melatih klub liga primer lainnya, yaitu Chlesea dan Manchestet United.
Mourinho datang ke klub Chelsea pada musim kompetisi 2004-2005 silam. Luar biasanya, sentuhan Mourinho di tahun pertamanya bersama Chelsea langsung mampu menghadirkan trophy liga primer inggris, setelah 50 tahun puasa gelar. Bahkan, pada musim berikutnya, musim 2005-2006, gelar paling bergengsi di Negara Tiga singa itu mampu dipertahankan.
Berkat prestasi gemilangnya bersama Chelsea itulah, Mourinho memproklamirkan diri sebagai "The Special One" atau manusia spesial.
Sayang, di musim ketiganya, jose "Special One" Mourinho tidak lagi mampu mempertahankan gelar liga primer inggris. Meski begitu dia masih mampu mempersembahkan trophy piala FA dan Carling Cup. Pada akhir musim ketiga atau tepatnya pada tahun 2007, pelatih yang dikenal dengan pernyataan-pernyataan kontroversi ini hengkang dari Chelsea.
Paska pemutusan kontrak denga Chelsea, Mou sebutan pendek Jose Mourinho mencari tantangan baru di klub Italia Inter Milan, lalu ke klub Spanyol, Real Madrid. Sebelum akhirnya kembali ke Chelsea pada musim 2013-2014.Â
Di dua klub sebelumnya, Mou sukses mempersembahkan gelar, baik domestik maupun eropa. Bahkan, bersama Inter Milan, Mou sukses mempersembahkan Treble Winner pada musim 2009-2010.
Tidak seperti awal datang ke Chelsea yang langsung mempersembahkan gelar. Mou baru sukses kembali meraih gelar juara liga primer inggris pada musim keduanya, pada musim 2014-2015. Sayang, musim 2015-2016, pretasi Chelsea jeblok. Mourinho pun akhirnya kembali dipecat.
Tidak butuh waktu lama bagi Mou untuk mendapatkan klub baru. Pada tahun 2016, Manchester United tertarik menggunakan jasanya. Namun selama membesut klub yang berjuluk The Red Devils sampai pada tahun 2018, Mou tidak sanggup mempersembahkan gelar liga primer. Prestasi tertingginya hanya mampu meraih gelar juara piala UEFA, kejuaraan antar klub eropa kasta kedua, pada musim 2016-2017.
Kini, Tottenham Hotspur adalah klub ketiga liga inggris yang akan merasakan sentuhan Jose Mourinho. Tentunya, manajemen klub ini berharap sentuhan magis Mou yang selalu menghadirkan gelar bagi setiap klub yang dilatihnya bisa menular ke Lilie White, julukan Tottenham Hotspurs.
Pertanyaannya, bisakah Mou membuktikan kapasitasnya sebagai The Special One dan kembali mempersembahkan gelar liga primer inggris yang selama ini didambakan pendukung setia Harry Kane dan kawan-kawan maupun manajemen klub? Rasanya untuk musim ini sangat sulit terwujud.Â