Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ayah

12 November 2019   21:33 Diperbarui: 13 November 2019   11:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah...

Aku sadar raga dan jiwamu bagai bayang yang tak pernah mampu ku sapa

Mengembara bersama mereka yang telah pisahakan kita

Percayalah, aku di sini masih tetap anakmu, engkau selalu ada dalam hati

Ayah...
Satu dasawarsa lebih, wujudmu tak pernah mampu kuraba
Bukan ku enggan bersua, hati ini tak sanggup periku yang tak elok lagi teriris luka
Karena sikapmu dulu, lupa dunia demi mereka yang kau sebut surga

Kini kau renta dan tak berdaya, netra pun tak berguna
Mereka yang kau anggap surga, nyatanya hanyalah neraka
Anakmu juga tak berdaya, tak mampu melihat ibu berlinang air mata
Hanya karena anakmu ingin berjumpa dengan engkau yang buatku ada di dunia

Ayah...
Hanya doa dan kata maaf yang bisa ku persembahkan
Semoga engkau di sana tenang bersama mereka
Biarlah anakmu di sini menjaga peri yang dulu kau anggap malapetaka..

Catatan : peri adalah ibu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun