Kendati demikian, di balik siksaan batinnya, Andini merasa bersyukur. Ayahnya kembali sehat berkat biaya yang ia berikan. Malah, kehidupan ekonomi kedua orang tuanya juga berangsur membaik. Karena, Andini selalu mengirimkan uang cukup banyak tiap bulannya.
Waktu berlalu, tak terasa ikatan kawin kontrak Andini sudah berlangsung 10 bulan. Itu artinya, Andini akan segera bebas dari belengu tali perkawinan dengan Mr. singh. Namun, di ujung perkawinannya ini, Andini malah mengandung anak Mr. singh. Â Usia kehamilannya menginjak dua bulan.
Celakanya, boss dari India ini tidak akan pernah bertanggung jawab atas kehamilan Andini. Menurutnya, jika kawin kontraknya habis, otomatis tanggung jawabnyapun habis pula. Dan, tidak mau mengakui anak yang ada dalam kandungan Andini sebagai anaknya.Â
Andini hanya bisa meratapi nasib. Dia tidak bisa melakukan apapun. Apalagi melawan terhadap Mr. Singh.
Tak terasa akhirnya ikatan kontrak Andini dengan Mr. Singh berakhir. Boss India itu pun kembali ke negaranya, tanpa harus peduli lagi dengan kondisi Andini yang tengah mengandung anaknya.
Kini, tinggal Andini sendiri diterpa rasa bingung luar biasa. Sempat terlintas dalam pikirannya untuk menggugurkan kandungannya yang sudah menginjak empat bulan. Namun diurungkan niatnya itu. Bagainmanapun jabang bayi yang ada dalam kandungannya tak bersalah.
Bersyukurlah Andini, masih ada Rosa yang selalu menguatkan hatinya. Karena Rosa pula, Andini membatalkan niatnya untuk menggugurkan kandungan.
"An, lebih baik sekarang kamu pulang saja ke kampung. Jujur saja pada kedua orang tuamu tentang kehamilan ini..! Biar nanti aku bantu menjelaskannya pada mereka," bujuk Rosa Pada Andini.
"Tapi aku takut Ros. Orang tuaku marah besar, karena mereka tidak tahu apa yang aku lakukan di sini, ditambah dengan kehamilanku ini," lirih Andini.
"Dengar An..! Lambat laun orang tuamu pasti tahu. Lebih baik berterus terang sekarang saja sebelum terlambat..! Lagian, buat apa di sini juga? Tidak ada yang bisa kamu kerjakan di sini. Ayo. Mending pulang saja..! Biar nanti aku bantu jelasin semuanya."
Andini pun akhirnya dengan terpaksa mengiyakan usulan Rosa. Tinggal di kota tanpa kerjaan dan sanak saudara kecuali Rosa, tentunya akan membuat hidupnya makin sulit.