Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Old Trafford Masih Angker Bagi Liverpool?

20 Oktober 2019   19:34 Diperbarui: 20 Oktober 2019   20:53 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun yang paling membuat ketar ketir Ole Gunnar Solkjaer adalah tidak bisa mainnya dua pemain andalannya, yakni David De Gea dan Paul Pogba. 

Tidak bermainnya dua pemain ini jelas suatu kehilangan besar bagi MU. Mengingat kontribusinya buat tim yang signifikan. Posisinya sebagai penjaga gawang, De Gea adalah tembok kokoh di bawah mistar gawang. 

Tak jarang, berkat kepiawaiannya menjaga gawang menghindarkan MU dari kekalahan. Sementara, Pogba yang bermain di lapangan tengah adalah game maker bagi MU yang bisa mengendalikan ritme permainan.

Kedua, perporma tim menurun.
Tidak bisa dipungkiri, perporma MU pada awal-awal musim sangat jauh dari harapan sehingga berujung pada kekalahan. Entah faktor apa yang menyebabkan permainan MU menurun drastis dan tidak stabil. 

Jika, hal ini terus terjadi saat lawan Liverpool, tentunya menjadi bahaya besar bagi skuad Ole Gunnar Solkjaer.

Ketiga, skuad Liverpool sedang moncer.
Permainan apik yang terus diperlihatkan besutan Jurgen Klopp mengantarkannya nyaman di puncak klasemen. Unggul delapan poin dari peringkat kedua, Manchester City. 

Hal ini tentunya akan memotivasi anak-anak Jurgen Klopp untuk berupaya memperpanjang laju sempurnanya. Jika itu terjadi sampai beberapa pertandingan ke depan, dua rekor telah menunggunya. 

Pertama rekor milik Chelsea dengan sembilan kali kemenangan beruntun di awal musim yang ditorehkan pada musim 2015/2016 dan rekor Manchester City, dengan 18 kemenangan berturut-turut di liga primer inggris.

Keempat, Ole belum menemukan formula terbaik.
Kedatangan Ole Gunnar Solkjaer di pertengahan musim lalu menggantikan Mourinho sempat menimbulkan harapan bagi manajemen klub maupun pencinta MU. Betapa tidak, sentuhannya di awal melatih MU sungguh diluar dugaan. Dia mampu mengantarkan pasukannya menang delapan kali berturut-turut. 

Namun kini sentuhan ajaib Ole seolah sirna. Dengan komposisi pemain yang tidak jauh berbeda dengan musim lalu, pelatih asal Norwegia ini seolah belum menemukan kembali formula permainan seperti yang dia tunjukan di awal membesut Manchester United.

Imbasnya, MU terlempar dari posisi The Big Six.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun