BELUM lama ini, akademisi yang juga pengamat politik, Rocki Gerung kembali menghangatkan konstalasi politik tanah air. Pria yang jago berotorika ini berani menghina Ketua Umum partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto sebagai "sampah negeri". Penghinaan yang dilontarkan Rocki ini diduga kuat akibat kekecewaannya terhadap Prabowo yang berencana bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi untuk selanjutnya membantu pemerintahan.
Tidak cuma menghina Prabowo, Rocky juga blak-blakan menjadi oposan Prabowo. Bahkan, akan melakukan Road Show ke beberapa tempat untuk mengajak para kampret (pendukung Prabowo) supaya beroposisi dengan Ketum Gerindra tersebut.Â
Namun, apapun alasan Rocky Gerung berkata demikian, yang pasti panggungnya yang sempat tenggelam seakan kembali diangkat ke permukaan. Rocky yang terlupakan, kembali populer. Baik di kalangan masyarakat maupun warganet.
Belum juga, viral Rocky Gerung habis ditelan waktu. Namanya kembali ramai diperbincangkan. Tapi, kali ini sedikit berbanding terbalik. Giliran pria kelahiran tahun 1959 ini yang kena tulah.Â
Dia dianggap sosok manusia paling dungu dari yang terdungu. Lontaran kata pedas sambil mengacung-acungkan telunjuknya ke arah Rocki Gerung ini diungkapkan oleh politisi Nasdem, Irma Suryani Chaniago, pada acara talk show dua sisi yang disiarkan oleh TV One, edisi Kamis (17/10).
Menjadi menarik bagi penulis, bukan masalah Rocki Gerungnya. Siapapun yang tertarik dengan dunia politik, sedikitnya akan mengetahui seperti apa sepak terjang Rocki Gerung ketika sedang berdebat dalam acara Talk Show. Dia biasa bermain retorika dengan diksi-diksi yang menurut dia masuk akal. Sebaliknya, apa yang dipertontonkan Irma Suryani Chaniago, membuat penulis merasa prihatin.
Jujur, terlepas ada ketersinggungan dengan pernyataan Rocki Gerung, apa yang terjadi pada Irma Suryani bisa dibilang tidak pantas dilakukan oleh seorang politisi. Apalagi, pernah tersiar kabar, Irma digadang-gadang menjadi salah satu calon menteri yang disosorkan oleh partainya.
Dengan mengatakan sosok paling dungu di antara yang terdungu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Rocki menjadi sebuah bukti bahwa tingkat emosional Irma masih rendah. Dia juga sangat lemah dalam membaca situasi lapangan.Â
Harusnya dia sadar, bahwa acara talk show itu ditonton ribuan atau mungkin jutaan rakyat Indonesia. Tidak sepatutnya bersikap tempramental seperti itu. Selain mengajarkan contoh yang tidak baik, juga bisa jadi preseden buruk bagi dunia politik Indonesia. Dikhawatirkan, masyarakat akan menyamaratakan kepribadian para politisi kita yang ternyata masih sangat rendah menjaga emosinya.
Apakah sikap kurang terpuji Irma ini hanya sebatas emosional sesaat. Karena terpancing situasi, hingga akhirnya lepas kontrol atau memang sudah menjadi karakter dia yang keras dan tempramental?
Jelas, penulis tidak mau mengandai-andai. Bagi, penulis, apa yang dipertontonkan Irma sebagai politisi tingkat nasional, kurang terpuji. Seharusnya, Irma bisa memberikan contoh dan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat, bukan malah sebaliknya memperlihatkan sikap arogansi berlebihan.