NIAT bergabungnya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan pemerintahan sekaligus merapatkan barisan dengan koalisi partai politik (Parpol) pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin rupanya bukan isapan jempol.
Syahwat kekuasaan yang dibungkus dalam narasi ingin bersama-sama membangun negeri rupanya tidak bisa lagi disembunyikan. Dugaan ini terbukti dengan begitu sibuknya Ketua Umum Partai berlambang kepala burung Garuda, Prabowo Subianto, bersafari politik ke sejumlah tokoh nasional atau Ketua Umum Parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pertama, atas undangan Jokowi, Prabowo bertemu dengan orang nomor satu di republik ini di Istana Merdeka. Gayung bersambut, hasil pertemuan beberapa kali dengan Jokowi ini, menghasilkan hubungan antara kedua tokoh ini makin mesra. Bahkan, imbasnya, Prabowo siap mendukung dan membantu pemerintahan Jokowi jilid II.Â
Malah, dugaan ini diperkuat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. Dengan tegas, Arief mengatakan bahwa partainya mengajukan tiga jatah kursi menteri sesuai dengan konsep-konsep yang ditawarkan untuk ikut berkontribusi membangun negara. Ketiga jabatan menteri dimaksud adalah, menteri ekonomi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pertanian.
Namun rupanya, kemesraan dengan Jokowi saja dirasa tidak cukup bagi Prabowo Subianto guna memuluskan niatnya bergabung dengan koalisi pemerintah. Ada beberapa langkah yang harus dia lakukan demi menguatkan posisi dan dukungan secara menyeluruh. Bagaimanapun, Gerindra adalah rival utama partai politik pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada kontestasi Pemilihan presiden dan wakil presiden, April 2019, lalu. Salah satunya adalah dengan melakukan safari politik ke beberapa tokoh Ketua Umum Partai.
Sejauh ini, Prabowo sudah menemui sejumlah ketua umum partai koalisi pendukung Presiden Jokowi, sebut saja, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum NasDem Surya Paloh, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Bahkan rencananya hari ini (15/10), anak dari begawan ekonomi, Soemitro ini, akan  bertemu dengan Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto.
Lantas, apa yang sebenarnya membuat Prabowo Subianto dan Gerindra begitu percaya diri bergabung dengan partai koalisi pendukung Jokowi dan bisa berkontribusi besar terhadap program-program yang dicanangkan Jokowi?
Dilansir CNBC, jika diberi kesempatan membantu pemerintah, Prabowo Subianto siap mendorong pertumbuhan ekonomi hingga menyentuh dua digit atau 10%.
"Kami siap kalau diperlukan dan siap memberikan gagasan dan mendorong ekonomi tumbuh double digit (10% atau lebih). Kami siap membantu," ujar Prabowo.
Sebenarnya, janji Prabowo yang membantu Jokowi ini sudah diutarakannya sejak kampanye beberapa waktu lalu. Bersama Sandiaga Uno sebagai Cawapres, Prabowo yang maju jadi RI-1 berjanji membawa ekonomi tumbuh 8% terlebih dahulu.
"Prabowo memang sejak dahulu ingin pertumbuhan double digit. Tapi para ekonom yang membantu dia, termasuk saya mengingatkan, dalam 5 tahun ke depan, landasan ekonomi untuk take off 2 digit masih belum ada," kata Dradjad Wibowo yang pernah menjadi Tim Ekonomi Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga.
